Kalsel

Demo Omnibus Law di Banjarmasin, Massa Cuekin Anggota DPR RI

apahabar.com, BANJARMASIN – Kehadiran anggota DPR RI Rifqinizamy Karsayuda tak disambut hangat ribuan mahasiswa yang asyik…

Kehadiran Anggota DPR RI Rifqinizamy Karsayuda tak mendapat respons signifikan dari para mahasiswa dalam demonstrasi menolak UU Ciptaker di depan DPRD Kalsel, Kamis (15/10) sore. Foto-apahabar.com/Robby

apahabar.com, BANJARMASIN – Kehadiran anggota DPR RI Rifqinizamy Karsayuda tak disambut hangat ribuan mahasiswa yang asyik berdemonstrasi di depan DPRD Kalsel, Kamis (15/10).

Wakil rakyat asal Kalsel satu ini mencoba menggelar dialog dengan para demonstran yang setia menolak pengesahan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law hingga sore hari.

“Ini merupakan wewenang saya di DPR RI. Namun setelah lebih dari 45 menit, massa tidak mengizinkan saya untuk berbicara,” ucap Rifqinizamy Karsayuda kepada awak media, Kamis (15/10) sore.

Rifqi mengaku datang ke tengah aksi demo mahasiswa untuk mendengar aspirasi langsung dari para mahasiswa.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

“Intinya kita sudah beritikad baik. Tetapi adinda-adinda ini tidak memberikan kesempatan kepada saya,” tegas Rifqi.

Rifqi mengaku sudah membuka diri dengan masyarakat Kalsel, termasuk mahasiswa.

Dalam kesempatan itu, ia berencana menyampaikan sejumlah persoalan dan alasan RUU Cipta Kerja ini disahkan DPR RI menjadi Undang-undang, 5 Oktober kemarin.

Wakil Rektor Muncul, Massa Tolak Omnibus Law di Banjarmasin Ngotot Bertahan

“Kita ingin dialog berbasis intelektual,” cetusnya.

Rifqi meminta masyarakat Kalsel untuk membaca UU Cipta Kerja itu secara detail. Di mana terdapat banyak manfaat terhadap iklim investasi di Indonesia.

Salah satunya lebih menyederhanakan regulasi dalam satu UU Omnibus Law Cipta Kerja.

“Regulasi sekarang ini sangat berbelit-belit, sehingga investor itu kurang tertarik berinvestasi di Indonesia.”

“Kami tak mungkin melawan mahasiswa. Karena ini panggung mereka. Intinya kami mempunyai itikad baik,” pungkasnya.

Ingin Presiden Datang

Sampai berita ini diturunkan, ribuan mahasiswa masih terus berdemo di depan DPRD Kalsel terkait penolakan UU Ciptaker.

Aksi kali ini tampak berbeda dibanding sebelumnya meski muatan tuntutannya tetap sama; tolak UU sapu jagat.

Mereka enggan ditemui anggota DPRD Kalsel maupun anggota DPR RI.

Mereka hanya ingin Presiden Joko Widodo untuk bersedia datang ke Kalsel.

“Ini merupakan panggung mahasiswa,” cetus salah seorang orator dalam aksi tersebut.

Mereka seakan sudah tidak percaya dengan anggota dewan dan terus menggaungkan #MosiTidakPercaya.

Massa menganggap anggota DPRD Kalsel telah gagal menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan di Jakarta kemarin.

Mahasiswa ngotot meminta Presiden Jokowi mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) membatalkan omnibus law.

Dalam aksi mereka hanya menyampaikan aspirasi lewat orasi, puisi, maupun teatrikal berbau sindiran.

Sejumlah pedemo berpenampilan layaknya orang gila untuk menyindir wakil rakyat yang dianggap mereka “gila jabatan”.

Gegara Postingan Demo, ASN di Banjarbaru Diciduk di Kantornya

Demo Omnibus Law Banjarmasin, Massa Enggan Ditemui Anggota Dewan