Opini

Demam Korea “KPOPERS” di Tengah Covid-19

Oleh: Kristin Dame Rentha Sitinjak KOREAN Wave merupakan sebutan yang diberikan yang mengacu pada pesatnya popularitas…

Korean Wave merupakan sebutan yang diberikan yang mengacu pada pesatnya popularitas industri kebudayaan Korea Selatan yang disalurkan melalui musik dan drama (Korean Culture and Information Service). Foto-net

Oleh: Kristin Dame Rentha Sitinjak

Kristin Dame Rentha Sitinjak. Foto-istimewa

KOREAN Wave merupakan sebutan yang diberikan yang mengacu pada pesatnya popularitas industri kebudayaan Korea Selatan yang disalurkan melalui musik dan drama (Korean Culture and Information Service).

Pandemi Covid-19 membuat banyak masyarakat mengalihkan kesibukan dengan K-Drama dan K-Pop. Indonesia menempati posisi keempat dengan jumlah penggemar K-Pop terbanyak di Twitter dengan data yang dirilis olehKpop Chart.

Sudah lebih dari satu tahun Covid-19 terus berkembang di dunia termaksud Indonesia yang mengakibatkan semua orang melakukan aktivitas mereka secara terbatas.

Akibat dari pandemi ini, semua orang belajar dan bekerja secara virtual. Meminimalisir pertemuan tatap muka, kerumunan orang, aktivitas umum seperti ditempat hiburan dan kegiatan bersalaman menjadi hal-hal yang harus dihindari sebisa mungkin. Dengan adanya Covid-19, produktivitas manusia semuanya hampir dilakukan secara online atau bersifat virtual.

Sesuai dengan sebagian efek dari masa pandemi ini menuntut semua orang untuk semakin ahli dalam menggunakan media online tanpa mengenal usia dan generasi.

Semua hal yang dulu dilakukan ditempat dengan berkomunikasi secara langsung menjadi beralih ke media online.

Mulai dari hal seperti memesan makanan, memesan properti, kegiatan hiburan, bekerja dan sekolah pun dilakukan secara online atau virtual. Dengan demikian, di masa pandemi COVID-19 ini menyebabkan terjadinya pergeseran produktivitas manusia ke dunia maya.

Aktivitas online meningkat dengan sangat pesat. Dari mereka yang dulunya tidak menggunakan media online menjadi pengguna walaupun hanya untuk mencari hiburan saja. Internet membuat orang-orang lebih banyak menghabiskan hidup dengan media online.

Hal ini terus berlanjut sehingga tanpa disadari Internet dituntut untuk semakin memenuhi kebutuhan masyarakat yang berbeda dari biasanya terutama di dunia hiburan.

Korena Wave merupakan sebuah istilah yang mengarah pada kepopularitasan dari negara Korea Selatan. Korean Wave sendiri dikenal dengan K-Drama dan K-Pop.K-Drama merupakan sebutan untuk drama TV Korea Selatan.

Dalam dunia hiburan,selain memiliki alur dan genre yang menarik, K-Drama juga disebar dengan tujuan untuk memperlihatkan budaya Korea yang semakin memikat hati para penggemarnya. Selain K-Drama,salah satu faktor terbesar pesatnya perkembangan Korean Wave adalah K-Pop. K-Pop merupakan musik pop Korea yang memilikik penggemar hampir diseluruh belahan dunia.

Masa pandemi saat ini, seperti menjadi jembatan yang semakin mempercepat laju Korean Wave di Indonesia. Hal ini disebabkan karena banyak orang Indonesia menuntut lebih banyak konten Korea selama masa lockdown, isolasi mandiri dan sebagai pengalih perhatian dari kesibukan virtual saat ini.

Adjie (2020) mengatakan bahwa berdasarkan data Lembaga Ilmu Ilmu Indonesia (LIPI), penonton drama Korea di Indonesia telah melonjak karena pandemi COVID-19 yang memungkinkan orang lebih banyak berdiam diri di rumah. Oleh karena itu, meningkatnya permintaan konten Korea di Indonesia sangat dapat dipahami.

Korean Wave sangat berkembang terutama pada generasi Milenial, generasi Z dan generasi Alpha. Bergabungnya ketiga generasi dari jensi populasi dunia ini merupakan orang-orang yang cenderung tidak terpisahkan dengan gadget.

Kehadiran K-Pop dan K-Drama se-akan mampu mengibur para penggemar dengan menampilkan hiburan yang cerdas, inovatif, dan kreatif serta music yang dikendalikan oleh para idol-idol berbakat.

Pada masa pandemiseperti ini, masyarakat lebih menyukai tontonan yang simple, ringan dan menghibur. Keinginan ini cenderung banyak terlibat di industri musik dan dunia perfilman. Maraknya perkembangan Korean Wave ini juga, tanpa sadar didukung dengan kurangnya kualitas konten lokal yang disajikan sehingga membuat masyarakat berpindah minat dari konten industry lokalkepada produksi industry Korea Selatan.

Perkembangan Korean Wave ini tidak dapat dihentikan lagi. Melainkan akan terus berkembang sehingga melahirkan banyaknya penggemar dari berbagai generasi serta belahan dunia.

Oleh karena itu, dalam proses menghadapi era industri kreativitas saat ini, maka sebaiknya secara keseluruhan para pemegang industri hiburan dapat memproduksi konten lokal yang lebih berkulitas dan lebih kreatif lagi.

Pemerintah Indonesia juga harus mulai menaruh perhatian padapembuatan konten indusri Indonesia terutama pada layar Televisi untuk memberikan kualitas yang lebih baik lagi sehingga dapat menyeimbangkan minat masyarakat pada konten lokal dan konten Korea seperti K-Drama dan K-Pop.

Penulis Mahasiswi Digital PR FKB Telkom University

==================================================

Isi tulisan sepenuhnya tanggung jawab penulis