Delapan Perusahaan di Kalsel Diduga Terlibat Karhutla, Menteri LH: Segera Kami Tindak!

Menteri LH menegaskan, lahan yang terbakar adalah tanggung jawab pemegang izin konsesi.

MENTERI Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq bersama Gubernur Kalsel Muhidin dan Kapolda Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan melakukan pemeriksaan pasukan pada Apel Kesiapsiagaan Karhutla di Lapangan Sepakbola Lanud Sjamsudin Noor, Banjarbaru, Kamis (7/8/2025) pagi.(Foto: MC-Kalsel)

bakabar.com, BANJARBARU – Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan adanya delapan perusahaan pemegang konsesi izin berusaha di bidang kehutanan dan perkebunan di Kalimantan Selatan diduga terlibat sebagai pelaku atau pembiaran kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Kami identifikasi empat perusahaan di bidang kehutanan dan empat perusahaan di bidang perkebunan. Areal kerja mereka terbakar, kami sedang selidiki,” kata Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Karhutla se Kalimantan Selatan di salah satu hotel berbitang di Banjarbaru, pada Kamis (7/8/2025).

Hanif tidak mengungkap identitas delapan perusahaan tersebut. Namun, menurut dia, saat ini tim Kementerian LH sedang melakukan penyelidikan, baik melalui pendekatan maupun dengan prosedur lainnya.

“Lahan yang terbakar ini adalah tanggung jawab pemegang izin konsesi. Tadi sempat saya melihat beberapa titik terbakar di lahan perusahaan itu, segera kami tindak,” tegasnya.

Hanif memastikan, setelah tim menyelesaikan penyelidikan, pihaknya bersama Polda Kalsel melakukan penegakan hukum tanpa memandang perusahaan pemegang izin itu sengaja atau tidak sengaja sebagai penyebab lahan terbakar.

Menurut dia, Provinsi Kalsel tidak serumit  Kalteng dan Kalbar terkait karhutla karena di provinsi ini lahan gambut hanya berkisar 300.000 hektare.

Berbeda dengan lahan gambut di Kalteng mencapai 4,9 juta hektare dan di Kalbar mencapai 2,1 juta hectare. Seharusnya, kata Hanif,  penegakan hukum dan pencegahan karhutla di Kalsel bisa dilakukan lebih baik dibandingkan dengan dua provinsi tetangga.

“Kalau Kalbar dan Kalteng begitu terbakar maka sangat rumit penanganan. Tapi justru kejadian karhutla pada 2023 Provinsi Kalsel yang juara, paling luas yang terbakar se-Indonesia,” ujarnya, yang dilansir Antara.

Hanif juga meminta Aparat Penegak Hukum di daerah segera menyegel lahan jika menemukan titik karhutla, baik di lahan milik individu maupun perusahaan.

“Ada yang terbakar langsung segel aja, jangan segan dan ragu, sambil menunggu penyelidikan siapa yang membakar,” kata Hanif  kepada wartawan seusai rakor tersebut.

Rakor Karhutla itu dihadiri Gubernur Kalsel H Muhidin bersama jajaran Forkpimda, Deputi Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Budi Irawan, Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko, para bupati/wali kota dan kepala BPBD se Kalsel, serta kepala SKPD terkait.

Sebelumnya, Kamis pagi, Hanif memimpin Apel Kesiapsiagaan Karhutla di Lapangan Sepakbola Lanud Sjamsudin Noor, Banjarbaru.(*)