Dekat dengan Parpol Islam, Modal Sandiaga Uno Kantongi Tiket Cawapres

Pengamat melihat kedekatan Sandiaga Uno dengan parpol islam meningkatkan peluangnya diusung menjadi cawapres

Menparekraf Sandiaga Uno dalam "Talkshow Literasi Digital Marketing Khususnya Tiktok" di Taman Sunan Jogokali, Solo. Foto: Antara

apahabar.com, SURABAYA - Sandiaga Uno terlihat dekat dengan sejumlah partai politik (parpol) Islam, dua di antaranya seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Pengamat politik Universitas Airlangga (Unair) Ucu Martanto menilai kedekatan tersebut menurutnya dapat menjadi peluang besar bagi Sandi untuk diusung menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari berbagai parpol Islam.

"Kedekatan ini juga dinilai menjadi pertimbangan Sandi keluar dari Partai Gerindra," katanya saat dihubungi apahabar.com, Jumat (26/5).

Baca Juga: Pengamat Bongkar 3 Kelebihan Sandiaga Uno Bila Jadi Cawapres Ganjar

Selain itu, keluarnya Sandi dari Partai Gerindra bukan karena masalah struktural pengurus. Melainkan lebih karena Sandi sangat menginginkan posisi calon wakil presiden.

Di sisi lain Gerindra tampak akan mengusung cawapres dari parpol lain. Sehingga Sandi pun mencari peluang di parpol Islam yang sekiranya bisa mengusungnya menjadi cawapres.

“Nah PPP dan PKS pasti menawarkan Sandiaga posisi cawapres,” terangnya.

Ucu mengatakan bahwa jika Sandi berlabuh ke PKS, maka dia kemungkinan akan diusung menjadi cawapres Anies Baswedan. Sebaliknya, jika Sandiaga merapat ke PPP maka dia akan diusung menjadi cawapres Ganjar.

Baca Juga: Selangkah Lagi Sandiaga Uno Merapat ke PPP

Baca Juga: Siap Diusung Cawapres, Sandiaga Uno: Biar Jadi Urusan Parpol Koalisi

Meski begitu Ucu menilai bahwa kemana pun Sandi berlabuh, semua parpol akan diuntungkan dalam pemilu. Sebab, Sandiaga dinilai bisa membuat bandwangon effect yakni sosok yang bisa mempengaruhi pilihan politik sebuah kelompok. Sehingga Sandiaga bisa membuat elektabilitas sebuah parpol naik.

“Tinggal Sandiaga yang pilih mana yang paling prosepektif, PKS atau PPP,” tutur Ucu.

Selain itu, Sandiaga juga dianggap bisa menjalin hubungan baik dengan PKS walau dirinya telah masuk kabinet Jokowi. Berbeda dengan Prabowo yang terlihat sudah berjarak.

“Komunikasi politik Sandiaga memang bagus dengan semua parpol,” tandas Ucu.

Baca Juga: Sinyal Bergabung ke PPP, Sandiaga Uno Tegaskan Tetap Jalin Hubungan Baik dengan PKS

Namun jika Sandiaga nantinya menjadi wakil presiden mendampingi Ganjar, PKS dinilai tetap tidak bisa masuk ke dalam koalisi. Sebab, PKS dan PDIP memiliki ideologi yang berbeda dan kedua elite partai tersebut tidak bisa berkoalisi.

“Hampir tidak mungkin berkoalisi di level nasional. Mungkin Sandiaga mau, tapi PKS dan PDIP belum tentu mau, sama seperti PDIP dan Demokrat yang tidak mungkin bersatu,” pungkasnya.