Bahaya Diare

Dehidrasi sampai Stunting, Dampak Bahaya Diare pada Bayi

Diare yang dalami oleh bayi terutama usia 0-12 bulan memiliki dampak yang bahayanya hampir sama dengan pneumonia atau radang paru-paru.

Bayi yang terkena diare dapat dehidrasi hingga stunting.

apahabar.com, JAKARTA –Diare yang dalami oleh bayi terutama usia 0-12 bulan memiliki dampak yang bahayanya hampir sama dengan pneumonia atau radang paru-paru.

Pada balita, penyebab kematian karena diare lebih tinggi dibandingkan pneumonia. Diare bisa disebabkan karena virus, bakteri, dan parasite akibat pola hidup yang tidak sehat.

“Yang menjadi bahaya, diare bisa menjadi mal nutrisi, stunting, dan gizi buruk apabila diare berlangsung memanjang sampai 2 minggu,” ujar Dr Himawan Aulia Rahman, Sp.A dalam diskusi bertema "Mengenal dan Menangani Diare pada Anak", yang diadakan secara daring pada Jumat (24/11/23).

Diare merupakan pengeluaran cairan dari tubuh, namun melalui saluran cerna dengan porsi yang lebih banyak. Kematian balita akibat diare lebih tinggi dibandingkan orang dewasa karena komponen air dalam tubuh balita lebih tinggi dibandingkan persentase tubuhnya.

Penyebab utama diare disebabkan dari virus, salah satu yang paling banyak adalah rotavirus. Rotavirus menjadi peringkat pertama yaitu sebanyak 37,4 persen dibandingkan virus-virus lainnya.

“Diare berbahaya itu karena kurangnya cairan, karena terlalu banyak air yang keluar lewat tinja atau feses maka anak rentan terkena dehidrasi,” kata Dr Himawan.

Perlu untuk mengetahui tanda-tanda anak mengidap dehidrasi, berikut ciri-cirinya

- Anak menjadi lebih rewel atau lemas

- Mata menjadi lebih cekung

- Kulit kembali lambat setelah dicubit

- Tampak kehausan atau justru lebih banyak minta minum

- Buang air kecil lebih jarang atau berwarna lebih tua

Diare bisa diatasi dengan melakukan pengobatan sendiri di rumah, namun jika sudah berlarut-larut maka perlu berkonsultasi dengan dokter.

Untuk bayi di bawah 6 bulan, obat utamanya adalah tetap ASI. Berikan ASI lebih sering dari biasanya, apabila anak muntah maka tunggu sekitar 10 menit dan berikan kembali ASI secara sedikit demi sedikit.

Bagi bayi di atas 6 bulan, berikan makanan yang kaya akan nutrisi, pastikan dimasak matang, dan konsistensi makanannya lunak agar mudah dicerna.

Apabila membutuhkan obat tambahan, gunakan oralit untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi. Mengonsumsi oralit dapat menggantikan cairan dan elektrolit yang terbuang saat diare.