Nasional

Debat Kelima Pilpres 2019, Jokowi Tekankan Hilirisasi Industri

apahabar.com, BANJARMASIN – Calon Presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin akan memfokuskan industri hilirisasi untuk meningkatkan…

Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Maruf Amin mengikuti debat pertama Pilpres 2019. Foto-antaranews.com

apahabar.com, BANJARMASIN – Calon Presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin akan memfokuskan industri hilirisasi untuk meningkatkan ekonomi Indonesia.

“Strategi ke depan adalah hilirisasi. Kita akan olah hasil perikanan kita menjadi makanan olahan,” kata Jokowi menjawab persoalan ekonomi.

Menurunya daya beli petani akibat rendahnya kualitas komoditas petani menjadi salah satu faktor kurang diminatinya hasil pertanian dan perikanan dalam negeri.

Baca Juga: Anak Muda Bangun Sistem Online, Jokowi: Bisa Bantu Petani

Selain itu agresifnya tata kelola dan tata niaga konvensional ekonomi negara-negara maju menjadi salah satu faktor kurang bersaingnya hasil pertanian dalam negeri.

Debat terakhir atau kelima calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Pilres 2019, menghadirkan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Debat berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4), pukul 20.00 WIB.

Dipandu oleh moderator Tomy Ristanto dan Balques Manisang, kedua capres dan cawapres diadu gagasannya soal ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, dan investasi, serta perdagangan dan industri.

Baca Juga: Jelang Masa Tenang, APK Partai dan Caleg Masih Bertebaran di Tapin

Dalam debat ini, juga telah ditunjuk lima panelis yaitu Rektor Unair Prof. Muhammad Nasih, Guru besar FEB Universitas Tanjungpura Prof. Eddy Suratman, Dosen FEB UIN Syarif Hidayatullah Dr. Muhammad Arief Mufraini, Dekan FEB Universitas Diponegoro Dr Suharton dan Dekan FEB Universitas Sam Ratulangi Dr Herman Karamoy.

Lalu, Dekan FEB Universitas Udayana Dr I Nyoman Mahaendra Yasa, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Dr. Harif Amali Riva’i, Guru Besar ITB Prof. Dr. Ir. Dermawan Wibisono, Dosen Community Development Unika Soegijapranata Semarang, Tukiman Taruno Sayoga, Direktur Eksekutif Indonesia Global Justice (IGJ) Rahmi Hertanti.

Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Fariz Fadhillah