Kalsel

Debat Cawagub Singgung Ekonomi Syariah, Muhidin: Alhamdulillah Saya Sudah Menabung

apahabar.com, BANJARMASIN – Debat segmen kedua calon wakil gubernur atau cawagub Kalsel 2020 turut menyinggung soal…

Debat calon wakil gubernur atau cawagub Kalsel 2020 segmen kedua turut menyinggung persoalan narkoba. Foto: apahabar.com/Robby

apahabar.com, BANJARMASIN – Debat segmen kedua calon wakil gubernur atau cawagub Kalsel 2020 turut menyinggung soal ekonomi syariah.

Kedua cawagub dikenal memiliki segudang strategi dalam memajukan ekonomi syariah di Banua, sebutan Kalsel.

Calon wakil gubernur Kalsel nomor urut 2, Difriadi Darjat, misalnya, berkomitmen akan mendorong bank syariah berkembang secara maksimal.

“Di mana ini akan dikembangkan bersama kelompok keagamaan,” ucap Difriadi Darjat saat debat kedua, Rabu (18/11) malam.

Kemudian ia berencana membimbing market bank syariah khususnya umat muslim dan majelis taklim di Kalsel.

“Ini bertujuan agar tidak ada ekonomi kuat memakan ekonomi yang lemah,” katanya.

Sementara calon wakil gubernur Kalsel nomor urut 1, H. Muhidin mengaku sudah melakukan hal itu secara pribadi.

“Saya sudah menabung di bank syariah. Alhamdulillah BPD juga ada bank syariah,” cetusnya.

Jika terpilih sebagai wakil gubernur Kalsel, Muhidin akan mengimbau masyarakat agar menabung di bank syariah.

“Ini agar hidup lebih penuh berkat, karena ketika bertransaksi di bank syariah ada akadnya,” pungkasnya.

Muhidin adalah mantan wali kota Banjarmasin. Sedangkan Difriadi Darjat, mantan wakil bupati Tanah Bumbu.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Selatan kembali menggelat debat kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalsel, Rabu (18/11) malam.

Debat kali ini hanya mempertemukan masing-masing calon wakil gubernur Kalsel. Pantauan apahabar.com, pertama tiba di lokasi adalah paslon nomor urut 02 Denny Indrayana-Difriadi Darjat.

Kemudian disusul, paslon nomor urut 01 H Sahbirin Noor dan H Muhidin. Muhidin adalah eks wali kota Banjarmasin.

Adapun untuk tema debat kedua, yakni pendidikan, ekonomi, sosial, keagamaan, dan kebudayaan.

Teknis debat kedua juga sedikit berbeda dengan sebelumnya. Di mana terdapat 7 segmen.

“Debat kali ini mencoba memperbanyak segmen, namun waktunya dipersingkat. Paling lama 1 segmen itu 15 menit,” ujar Komisioner KPU Kalsel, Edy Ariansyah.

Pada segmen pertama mereka akan menjabarkan visi-misi program yang berkaitan dengan tema tersebut.

Segmen kedua sampai dengan kelima mereka akan menjawab pertanyaan yang dibacakan moderator.

“Segmen keenam akan diisi debat terbuka dari masing-masing calon dan dijawab calon lain. Kemudian ditanggapi kembali dan disanggah kembali.”

“Segmen ketujuh, pernyataan penutup,” pungkasnya.