Nasional

Debat Capres Kedua, Jokowi: Konektivitas Itu Penting

apahabar.com, JAKARTA – Membuka debat, duet moderator Anisha Dasuki dan Tommy Tjokro bertanya mengenai tema infrastruktur…

Ilustrasi debat capres. Foto-apahabar.com

apahabar.com, JAKARTA – Membuka debat, duet moderator Anisha Dasuki dan Tommy Tjokro bertanya mengenai tema infrastruktur yang telah dipilih oleh calon Presiden nomor urut 01.

“Waktu menjawab adalah 2 menit kita buka pertanyaannya,” begitu Anisha Dasuki moderator debat membuka acara.

Aspek infrastruktur Indonesia menempati urutan ke 71 dari 140 negara, diindikasikan di antaranya oleh rendahnya konektivitas jalan kualitas keandalan layanan air minum dan efisiensi pelayanan pelabuhan yang dapat berpengaruh, di antaranya pada sistem logistik pangan dan industri kecil serta menengah.

Baca Juga:Spesial, Menu Kue Khas Banjar saat Nonton Debat Capres

Bagaimana strategi mengatasi masalah-masalah tersebut agar mampu meningkatkan daya saing ekonomi nasional?

“Empat tahun ini kita membangun selama ini banyak sekali jalan tol pelabuhan
airport yang kita bangun. Tujuannya tak lain untuk meningkatkan konektivitas antar daerah,” jawab Joko Widodo.

“Kita ingin terus lakukan konektifitas. Mobilitas orang tanpa memperbaiki ini (Pembangunan) lupakan,” sambungnya.

Jokowi mengklaim, telah banyak sekali jalan pelabuhan baru maupun pengembangan airport baru yang telah dikerjakan. Sepanjang pemerintahannya, 191 ribu km jalan jalan di desa untuk rakyat dibangun.

Baca Juga:Begini Alasan TKD Kalsel Gelar Nobar Debat Pilpres Putaran Kedua

“Dan inilah ingin terus kita lakukan agar konektivitas-konektivitas antar provinsi antar kabupaten dan kota itu betul-betul tersambungkan dengan baik,” jelasnya.

Dengan begitu kata dia kecepatan kemudahan transportasi logistik transportasi barang orang akan semakin cepat.

“Ini proyek yang tak banyak dilihat orang,” jelasnya.

Pada tahun ini, kata dia, pembangunan infrastruktur di Indonesia bagian tengah dan Indonesia bagian timur akan diselesaikan, selain melakukan pembangunan sumber daya manusia. “Ke depannya juga secara besar-besaran akan kita lakukan,” kata Jokowi.

Menanggapi ini, Prabowo menghargai kerja keras Jokowi memimpin pembangunan infrastruktur.

Baca Juga:Debat Kedua, Jokowi Andalkan Data Menteri, Prabowo Libatkan Pakar

“Tetapi saya kira kemungkinan besar Pak Jokowi itu pekerjaannya kurang efisien. Infrastruktur yang dikerjakan dilaksanakan dengan ini mengakibatkan banyak proyek infrastruktur rugi,” jelasnya.

Urusan infrastruktur, menurut Prabowo tak hanya merugi. Ke depan negara akan kesulitan membayar. Dia melihat tim Jokowi ‘grasa grusu’ dalam bekerja.

“Pembangunan yang dilakukan juga tidak dengan studi kelayakan benar. Banyak proyek infrastruktur merugi dan akan sulit dibayar. Seperti LRT (Lintas Rel Terpadu Palembang) di Palembang dan lapangan terbang (Bandar udara) Kertajati. Jangan hanya jadi monumen,” kata Prabowo.

Editor: Fariz Fadhillah