Tak Berkategori

Dear Warga Kalsel: Ini 5 Kebijakan Baru WhatsApp yang Wajib Diketahui!

apahabar.com, BANJARMASIN – Saat ini, WhatsApp merupakan aplikasi yang paling diminati masyarakat Indonesia, tak terkecuali di…

WhatsApp. Foto-CNBCIndonesia

apahabar.com, BANJARMASIN - Saat ini, WhatsApp merupakan aplikasi yang paling diminati masyarakat Indonesia, tak terkecuali di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Bukan hanya kalangan pemuda, namun orang tua pun sangat "bergantung" dengan aplikasi ini.

Namun kebijakan baru yang akan diberlakukan WhatsApp tengah menjadi perbincangan. Bahkan trending di Twitter, Selasa (12/1) sore.

Sebagaimana diketahui, WhatsApp akan memperbarui kebijakan privasinya.

Terdapat notifikasi pembaruan Persyaratan Layanan dan Kebijakan Privasi baru dari WhatsApp yang mulai diterima para pengguna seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Adapun poin yang disoroti pengguna WhatsApp adalah pembagian data ke perusahaan induknya, Facebook.

Merespons kebijakan baru Whatsapp ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan membaca ketentuan privasi sebelum menyetujuinya.

Lantas, apa saja yang perlu diketahui dari kebijakan baru privasi WhatsApp?

Dilansir dari Kompas.com, berikut 5 poin yang perlu Anda ketahui:

1. Berbagi data

Terdapat tiga pembaruan penting, salah satunya pengguna yang diharuskan menyerahkan data ke Facebook, selaku perusahaan induk dari WhatsApp.

Pengguna harus menyetujui pembagian data ke Facebook, jika ingin tetap menggunakan aplikasi tidak berbayar tersebut.

Selain itu, terdapat perubahan kebijakan privasi WhatsApp terkait pemrosesan data pengguna dan komunikasi dengan pemilik akun bisnis.

2. Mulai berlaku 8 Februari 2021

Persyaratan baru dan kebijakan privasi WhatsApp akan mulai berlaku pada 8 Februari 2021.

Pengguna wajib menerima persyaratan dan perubahan untuk tetap menggunakan akunnya, setelah batas waktu yang ditentukan.

Jika tidak setuju, pengguna dapat menghapus akunnya. Pengguna dapat mengetahui informasi lebih lanjut melalui help center.

3. Data yang diteruskan ke Facebook

Beberapa data yang akan diteruskan WhatsApp kepada Facebook di antaranya sebagai berikut:

Identifier

Pada dasarnya merupakan informasi akun yang disediakan pengguna ketika pertama kali mendaftar di aplikasi WhatsApp, termasuk nomor telepon, nama profil, foto profil, dan status.

Ada juga informasi perangkat seluler serta alamat IP yang digunakan pengguna.

Usage data

Informasi berupa berapa lama pengguna menggunakan WhatsApp, pada jam berapa, atau untuk tujuan apa, seperti melakukan panggilan atau chat, berapa pesan yang pengguna kirim, dan lainnya.

Purchases

Kemungkinan berkaitan dengan data terkait pembelian apapun yang pengguna lakukan via WhatsApp.

Baru-baru ini, WhatsApp diketahui meluncurkan fitur pasar digital untuk membantu orang membeli barang melalui aplikasinya.

Location

Ini terkait lokasi pengguna berada. Informasi lokasi yang dikumpulkan WhatsApp hanya berupa gambaran kasar yang tidak terlalu akurat.

User Content

Pesan WhatsApp sebenarnya sudah dilengkapi dengan enkripsi end-to-end sehingga pihak lain, bahkan pihak WhatsApp sendiri tidak dapat mengaksesnya untuk tujuan periklanan atau analitik.

Sehingga, jenis konten pengguna sebagaimana dimaksud dengan "user content" ini kemungkinan seputar wallpaper yang dipakai.

Diagnostics

Data yang dikumpulkan WhatsApp terkait kondisi lalu lintas jaringan di aplikasinya.

Contact Info

Semua kontak yang ada di ponsel pengguna.

Financial Info

WhatsApp mengumpulkan detail informasi pembayaran, seperti saat pengguna menggunakan WhatsApp Pay.

4. Data terbatas pada 2016

Menurut WhatsApp, pihaknya telah membagikan data terbatas kepada Facebook di ranah backend sejak 2016. Hal ini untuk pemenuhan kebutuhan infrastruktur perusahaan.

Dalam kebijakan terbaru, tidak ada perubahan mengenai berbagi infrastruktur backend ini.

Pembaruan pada awal tahun 2021 menekankan pada perpesanan WhatsApp Business, yang saat ini dapat menggunakan infrastruktur hosting Facebook untuk percakapan WhatsApp.

Hal ini mengartikan, percakapan yang terjadi pada akun bisnis akan disimpan di server Facebook.

Meski begitu, pengguna masih diberikan kebebasan untuk memilih, apakah ingin berinteraksi dengan akun bisnis tersebut atau tidak.

5. Sistem enskripsi

Kebijakan privasi dan persyaratan layanan baru, masih menggunakan sistem enskripsi secara end-to-end.

Dengan demikian, WhatsApp atau Facebook tidak dapat mengakses percakapan pribadi pengguna.

Enkripsi merupakan proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus.

Data pesan teks maupun suara akan diacak oleh algoritma WhatsApp, setelah dikirim dan sebelum dibuka, sehingga data yang berjalan di antara pengirim dan penerima sifatnya acak.