News

Dear Milenial Kalselteng, Coba Listrik Prabayar Lebih Mudah dan Nyaman

apahabar.com, BANJARBARU – Listrik telah menjadi kebutuhan utama di era yang serba digital ini. Apalagi di…

Petugas PLN saat mengeksekusi pemasangan listrik prabayar ke rumah pelanggan. Foto: Istimewa

apahabar.com, BANJARBARU – Listrik telah menjadi kebutuhan utama di era yang serba digital ini. Apalagi di masa pandemi Covid-19, banyak aktivitas yang dilakukan dari rumah.

Karenanya, untuk memudahkan pelanggan dalam memantau pemakaian listrik sehari-hari, PLN menyediakan layanan listrik prabayar.

“Tujuannya agar pelanggan lebih mudah, nyaman serta leluasa dalam penggunaan energi listrik,” ujar Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UIW Kalselteng), Samuji Rabu (16/3).

Yang mendasar, kata Samuji, adalah bagaimana pelanggan PLN bisa menikmati listrik dengan nyaman seperti membeli paket data handphone dan membeli token kwh sesuai kemampuan.

Kemudian, dapat mengendalikan sendiri pemakaian kwh tanpa ada sanksi pemutusan dan tidak ada biaya keterlambatan serta bebas tagihan rekening minimum.

Semakin ke sini, lanjutnya mayoritas pelanggan PLN adalah generasi milenial yang melek dengan teknologi, juga mudah beradaptasi.

“Serta kebiasaan membeli sesuai dengan kebutuhan, bila tidak butuh tidak membeli,” katanya.

Hal itulah, yang kemudian coba dipahami PLN, sehingga layanan listrik prabayar menjadi jawabannya.

Karena diklaimnya sangat nyaman dan fleksibel, ditambah privasi lebih terjaga karena tidak selalu dikunjungi petugas PLN.

“Bagi pelanggan yang menginginkan kenyamanan lebih, listrik prabayar tidak akan membuat pelanggan menunggu dan membukakan pagar untuk petugas catat meter,” tuturnya.

“Karena meter prabayar secara otomatis mencatat pemakaian listrik pelanggan secara akurat,” sambung Samuji.

Dirinya juga menerangkan listrik prabayar ini tepat digunakan bagi pelanggan yang memiliki usaha rumah kontrakan atau kamar kost.

Karena menurutnya, semakin banyak warga yang membangun usaha seperti kos-kosan, bedeng lebih mudah dikontrol setelah menggunakan listrik prabayar.

Sebagai pemilik rumah atau kamar kost, pelanggan sebutnya tidak perlu khawatir lagi dengan tagihan listrik yang tidak dibayar oleh penghuni rumah kontrakan.

Karena pemakaian listrik sudah menjadi tanggung jawab dan sudah disesuaikan dengan kebutuhan penyewa.

“Inilah salah satu jawaban yang ditawarkan PLN ke pelanggan,” ungkapnya.

Listrik prabayar juga diklaimnya lebih hemat, sebab bila sedang berada di luar kota dan tidak ada pemakaian listrik maka tidak ada tagihan.

Selain itu proses migrasi ke listrik prabayar jaminnya gratis, alias tidak dipungut biaya.

“Ini merupakan langkah PLN agar pelanggan dapat menikmati pengalaman listrik prabayar dengan mudah,” tegasnya.

Selain itu di era digital ini, di mana fleksibilitas menjadi pilihan utama, listrik prabayar diharapkan dapat menjadi pilihan utama pelanggan PLN.

Karena keuntungannya bebas biaya abonemen atau biaya bulanan. Lalu, rumah tidak dihuni, tidak perlu diisi token.

Berbeda dengan pascabayar yang ada biaya abonemen agar listrik tetap nyala dan menghindari tunggakan.

Berdasar data PLN UIW Kalselteng, sampai dengan Februari 2022 jumlah pelanggan PLN UIW Kalselteng tercatat 2.107.255 pelanggan.

Dengan pengguna listrik prabayar sebanyak 1.251.907 pelanggan (59,41 persen) yang tersebar sejumlah 728.496 pelanggan di Kalimantan Selatan, dan 523.411 pelanggan di Kalimantan Tengah.

Untuk migrasi dari pelanggan pascabayar ke prabayar, caranya mudah, dengan mengajukan permohonan melalui aplikasi PLN Mobile, contact center 123 atau melalui web www.pln.co.id.

“Gratis, pelanggan cukup melakukan permohonan via PLN Mobile, contact center 123 atau melalui web www.pln.co.id dan membayar pulsa awal mulai dari 5000 rupiah,” jelasnya.

“Begitu pelanggan melunasi pembayaran, PLN telah menyiapkan material dan siap eksekusi ke lokasi pelanggan,” tuntasnya.