Kalsel

Dear Korban Banjir Kalsel, Telkomsel Bebaskan Telepon-SMS

apahabar.com, BANJARMASIN – Telkomsel memberikan paket bebas telepon kepada para korban terdampak banjir di Kalimantan Selatan….

Banjir Kalsel meluluhlantakkan 68 jalan, 14 jembatan, 8 rumah ibadah, hingga 11 sekolah, termasuk Jembatan Sungai Salim di Kabupaten Banjar. Foto: Ist

apahabar.com, BANJARMASIN – Telkomsel memberikan paket bebas telepon kepada para korban terdampak banjir di Kalimantan Selatan.

Akses bebas telepon dan SMS selama 50 menit dan 250 SMS ke semua operator bagi pengguna prabayar, dan bebas telepon 100 menit ke sesama Telkomsel bagi pengguna pascabayar dengan masa aktif selama 7 hari sejak aktivasi.

Paket tersebut dapat diaktifkan melalui akses UMB *888*20# atau mengirimkan SMS dengan ketik KALSEL (untuk pengguna prabayar) atau KALSELKH (untuk pengguna pascabayar), lalu kirim ke 8999, dengan periode aktivasi paket mulai 19 - 25 Januari 2021.

"Telkomsel turut berduka cita atas terjadinya bencana banjir yang terjadi di beberapa wilayah kota dan kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan yang terjadi hingga saat ini,” ujar General Manager Consumer Sales Regional Kalimantan Telkomsel Ismu Widodo dalam siaran persnya kepada apahabar.com, Selasa (19/1).

Telkomsel memberikan paket bebas telepon kepada para korban terdampak banjir di Kalimantan Selatan. Telkomsel for apahabar.com

Untuk terus memberi kemudahan dan kelancaran komunikasi bagi masyarakat maupun tim evakuasi dan bantuan penanggulangan bencana di lokasi banjir, Telkomsel menghadirkan paket khusus yang dapat digunakan untuk akses bebas telepon dan SMS ke semua operator selama 50 menit dan 250 SMS untuk pengguna prabayar, dan bebas telepon 100 menit ke sesama Telkomsel bagi pengguna pascabayar.

Paket bebas telepon dan SMS ini dapat dilakukan aktivasi satu kali selama masa aktif paket masih berlaku. Jika masa aktif paket sudah habis, pelanggan tetap dapat mengaktifkan kembali paket tersebut selama masa aktivasi program masih berlaku, yakni hingga 31 Januari 2021.

Selain itu, Telkomsel juga mengajak pelanggan untuk membantu korban banjir di Kalimantan Selatan dalam program Telkomsel POIN Peduli Banjir yang dibuka sejak 17 Januari hingga 28 Februari 2021.

Pelanggan cukup menukarkan 5 POIN Telkomsel, ketik BANJAR dan kirim sms ke 777 pelanggan sudah turut berpartisipasi dengan berdonasi senilai Rp 500.

Telkomsel terus mengupayakan dengan maksimal untuk kelancaran seluruh layanan jaringan di wilayah terdampak bencana banjir di Provinsi Kalimantan Selatan.

Hingga saat ini, 78% site Telkomsel yang terdampak banjir sudah pulih, sedangkan site yang belum dapat beroperasi secara jangkauan masih dapat terlayani oleh BTS terdekatnya sehingga pelanggan tetap terus dapat terlayani secara normal, baik layanan data, suara maupun SMS.

"Kami terus melakukan berbagai upaya maksimal agar masyarakat dan pihak berwenang di lokasi bencana banjir di Kalimantan Selatan dapat tetap lancar dalam berkomunikasi. Semoga masyarakat yang terdampak dapat segera bangkit dari bencana ini," tutup Ismu.

Sudah lebih dari sepekan banjir hebat menerjang Kalimantan Selatan.

Lembaga Penerbangan, dan Antariksa Nasional atau LAPAN menemukan luasan genangan banjir tertinggi mencapai 60 ribu hektare di Barito Kuala, Kabupaten Banjar 40 ribu hektare, Tanah Laut 29 ribu hektare, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 12 ribu hektare, Hulu Sungai Selatan 11 ribu hektare, Tapin 11 ribu hektare, dan Tabalong sekitar 10 ribu hektare.

Sementara luas genangan air di Kabupaten Balangan, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, Hulu Sungai Utara, Kota Banjarmasin, hingga Kabupaten Murung Raya antara 8 sampai 10 ribu hektare.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalsel mencatat, hingga Minggu 17 Januari, terdapat 210.320 warga di 10 kabupaten/kota terdampak banjir di Kalsel.

BPBD Kalsel mencatat 22.543 rumah terendam, dan sebagian rusak akibat terjangan banjir. Air bah juga meluluhlantakkan 68 jalan, 14 jembatan, 8 rumah ibadah, dan 11 sekolah.

Setidaknya, 37.756 jiwa terpaksa mengungsi dari kediamannya. Ironisnya, bencana ekologis ini juga telah menelan 15 korban jiwa. Mereka berasal dari Tanah Laut 7 orang, masing-masing 3 orang dari Banjar, dan HST, serta 1 orang masing-masing dari Banjarbaru, dan Tapin.