Kalsel

Dari Poling hingga Petisi, Desakan Agar Jembatan Alalak Baru Dibuka Makin Kuat

apahabar.com, BANJARMASIN – Jembatan Alalak Baru di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, terus menjadi perbincangan hangat di masyarakat….

Jembatan Alalak Baru, Kalsel. Foto-apahabar/Riki

apahabar.com, BANJARMASIN – Jembatan Alalak Baru di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, terus menjadi perbincangan hangat di masyarakat.

Baru-baru ini, lembaga survei polingkita.com ikut meramaikan diskusi soal siapa yang dianggap pantas meresmikan jembatan tersebut. Survei dilakukan sejak Jumat (24/9) kemarin.

Seperti diketahui, Jembatan Alalak Baru telah rampung 100 persen. Masa kontrak pengerjaan fisik pun sudah berakhir sejak 15 September lalu.

Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan kapan jembatan lengkung pertama di Indonesia ini resmi dibuka untuk umum.

Informasi terakhir dari Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalsel, jembatan tersebut bakal diresmikan Presiden Joko Widodo. Tapi kabar ini pun masih belum jelas.

Dalam survei di polingkita.com berjudul "Siapa yang Pantas Meresmikan Jembatan Alalak Baru, Kalimantan Selatan”, ada tiga tokoh utama yang ditampilkan: Presiden Jokowi, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina. Selain tokoh-tokoh itu, ada pula opsi untuk memilih masyarakat.

apahabar.com mengakses poling tersebut pada Sabtu (25/9) pukul 12.30 Wita. Ada 284 responden yang masuk.

Sampai terakhir diakses, ada 185 suara atau 64,8 persen yang memilih masyarakat. Sementara Jokowi hanya mendapat 46 suara (16,2 persen), Ibnu Sina 31 suara atau 10,9 persen dan Paman Birin 24 suara (8,4 persen).

Desakan untuk membuka jembatan Alalak juga hadir lewat petisi yang dibuat atas nama akun Dhani MITRA TNI POLRI.

"Kami masyarakat Kalimantan Selatan khususnya masyarakat kota Banjarmasin dan kabupaten Barito Kuala menuntut Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XI Banjarmasin untuk segera membuka Jembatan Alalak yang sudah rampung untuk umum," tulisnya dalam petisi itu.

Petisi hadir menyusul munculnya polemik pasca-viralnya video rombongan pengendara motor gede (moge) dan video "Aku Ading Basid", melintas di atas jembatan tersebut.

Selain itu, masyarakat dinilai sudah banyak mengalami kerugian dari segi waktu maupun biaya selama pembangunan dilakukan. Kemacetan yang panjang menjadi salah satu alasan utamanya. Belum lagi stres yang diderita oleh banyak masyarakat karena hal ini dialami secara berkepanjangan.

"Sudah selayaknya jembatan alalak baru dibuka untuk umum," tambahnya.

Petisi ini didorong agar bisa sampai ke pihak pengambil keputusan, termasuk Presiden Joko Widodo.

"Apabila presiden republik Indonesia Bapak Jokowi tidak bisa memastikan jadwal untuk meresmikannya, maka mohon dipertimbangkan untuk pejabat lokal setempat saja yang meresmikannya. Karena ini adalah hajat orang banyak dan jalur vital distribusi barang," tuntasnya.

Diakses media ini hingga pukul 15.00 Wita, terhitung sudah ada puluhan orang yang menandatangani petisi tersebut.