apahabar.com, BANJARBARU – Menuju hari H perayaan Haul Guru Sekumpul ke-15, Bandara Internasional Syamsudin Noor dijejali jemaah. Pagi ini, sebagian besar berasal dari Madura.
“Kami rombongan dari pondok pesantren Ummul Quro Kwanyar Bangkalan Madura Desa Cangkreng Timur. Tiba di sini sekitar jam 10,” ujar seorang jemaah, Mohamad Rosul kepada apahabar.com, Jumat (28/2) pagi.
Mereka berombongan datang sebanyak 9 orang dengan salah satunya kiyai pondok pesantren.
“Ini kami masih menunggu kiyai, niat ke sini hadiri haul. Inginnya dapatkan barokah,” terangnya.
Dikatakannya, rombongan lain yang juga dari Madura sudah lebih dahulu tiba di bumi Pangeran Antasari ini.
“Kalau saudara-saudara kami dari Sampang sudah banyak yang ke sini, mereka sudah berangkat duluan,” katanya.
Untuk tempat menginap, mereka menuju rumah sanak saudara yang tinggal di Martapura.
“Kami nginap di tempat teman, karena selain di sini tujuannya mendapatkan barokah, kedua ingin silaturrahmi kepada teman teman. Kami satu minggu di sini,” ungkap Rosul.
Sementara itu, jemaah lain asal Semarang mengatakan tujuannya menghadiri haul karena rasa cinta kepada Abah Guru Sekumpul.
“Tujuannya kemari untuk Haul Guru Sekumpul khusus ini yang kedua kalinya, karena ada rasa nyaman saja kita bisa kumpul sama orang orang sholeh,” ucap Habib Fuad Baragbah.
Hal senada juga di ungkapkan jemaah asal Batu Licin, Ahmad.
“Kemungkinan, rasa takjub juga ada. Karena kita tahu, ketika pelaksanaan Haul banyak sekali yang gratis. Baik sekali masyarakat di sini,” ucapnya.
Selain itu, menurut Ahmad sesama pecinta habib berkumpul menjadi satu dalam Haul Guru Sekumpul. Sehingga rugi jika tidak hadir.
“Mungkin, inilah karomah dari Abah Guru. Beliau sudah memberi manfaat ke semua. Kemungkinan, banyak jamaah yang sudah mendapat dampak positif secara umum,” tandasnya.
Baca Juga: Sukseskan Haul Sekumpul Ke-15, Belasan Sekolah di Banjarbaru Siap Tampung Jemaah
Baca Juga: Perkirakan 2 Juta Lebih Jemaah Hadir, Wakapolda Kalsel Tinjau Kesiapan Pengamanan Haul Sekumpul ke…
Reporter : Nurul Mufidah
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin