Kalsel

Dapat Kiss Bye dari ‘Jackie Chan’ Barabai, Co Host Hitam Putih Fanny Ghassani Balas: Emmuach..emmuach!!

apahabar.com, BANJARMASIN – Muhammad Putera Mahdika atau akrab disapa Gimar akhirnya tampil di acara Hitam Putih…

Ekspresi Co Host Hitam Putih Fanny Ghassani balas kiss bye Gimar ‘Jackie Chan’ Barabai. Foto-Transmedia

apahabar.com, BANJARMASIN – Muhammad Putera Mahdika atau akrab disapa Gimar akhirnya tampil di acara Hitam Putih yang dipandu Deddy Corbuzier, Kamis (04/07/2019) malam.

Kali ini ‘Jackie Chan’ asal Barabai tak menunjukkan aksi panggungnya sebagai penyanyi. Melainkan hanya bercerita seputar kehidupannya hingga bisa viral di media sosial.

Dalam acara itu, Deddy Corbuzier dibantu dua asistennya Fanny Ghassani dan Rico Ceper sebagai co host Hitam Putih.

Yang menarik, dalam obrolan berlangsung sekitar 11.40 detik tersebut, Gimar membuat Fanny benar-benar terhibur dibandingkan semua orang yang ada di studio Trans 7 itu.

Nyaris sepanjang obrolan, Fanny yang terlihat cantik dengan balutan dres warna biru muda, terlihat riang gembira.

Bahkan, Deddy memberikan porsi pertanyaan lebih kepada Fanny. “Mas Deddy kenapa sih gak mau nanya?” celetuk Fanny.

“Nanya, dari tadi saya udah nanya, yee..kamu kayaknya tertarik sekali masalahnya,” jawab Deddy.

“Aku tertarik banget..,” sahut Fanny lagi.

“Alhamdulillah..,” jawab Gimar.

“Alhamdulillah, siapa tahu nanti kalau ada saudara aku nikahan, aku bisa undang gitu kan?, Nah kalau ada cara, aku mau ngundang, masa gak ada bayarannya sama sekali. masa mau gratis?” tanya Fanny dengan ekpsresi konyolnya.

“Pasti ada dong,” jawab Gimar.

“Berapa dong, kalau sekali manggung?” tanya Fanny lagi.

Kali ini jawaban Gimar diluar dugaan, sehingga membuat heboh suasana. “Kalau soal itu, urusan kita berdua saja,” jawab Gimar sambil menatap muka Fanny.

“Urusan kita berdua, kan yang mau kawin saudara gue?” jawab Fanny hingga membuat penonton tertawa dan bertepuk tangan.

Lalu Rico Ceper coba menyela dan menyederhanakan pertanyaan dari Fanny. “Ya antaranya, range-nya, misalnya 10 lagu sejuta gitu, saya gak tahu,” kata Rico.

“Ya tergantung negosiasinya,” jawab Gimar

“Ya rata-rata umumnya,” timpal Rico lagi.

“Gak sampai, ya kalau biasanya paling rata-rata sekitar itu. Yang namanya acaranya tergantung apa, yang mengundang siapa, bisa (Rp)300 sampai (Rp) 500 ribuan ya mungkin ya,” ungkap Gimar.

“Tapi saya gak mematok tarif khusus, tapi kalau orang yang ngasih segini ya gitu kan. Ya emang gitu aja kan, tapi insya Allah ya mungkin di lain waktu dan kesempatan, yang penting bisa diundang lagi, kapan-kapan gitu aja. Yang penting disyukuri aja apa yang ada,” terang Gimar yang kemudian disertai tepuk tangan penonton.

Lantas, Fanny kemudian menanyakan soal pekerjaan keseharian Gimar. Gimar mengaku sudah 9 tahun lebih menjadi petugas kebersihan di Barabai. Pekerjaan itu ia lakukan sejak azan Salat Subuh hingga diselesaikan siang hari.

Tak lupa Gimar memperkenalkan atasannya di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Muhammad Yani yang menyaksikan langsung di kursi penonton.

Untuk urusan manggung Deddy sempat menanyakannya kepada Gimar. Rupanya jadwal Gimar cukup padat. “Tapi saya tetap berusaha memanage waktu di antara dua kerjaan,” sebut Gimar.

Mendengar jawaban Gimar ini, Fanny benar-benar dibuat makin tergelitik. Sambil menutup mulutnya dengan tangan menahan tawa.

Ketika disorot kamera, lalu Fanny menutup mukanya. Fanny berusaha untuk kembali menegaskan pertanyaan Deddy soal jadwal manggung Gimar. “Kok mas Deddy giginya kayak gretek gitu bunyi,” canda Fanny sambil menunjuk ke muka Deddy yang membuat suasana jadi riuh.

“Saya itu lagi emaz (takjub maksudnya) gitu lho. Saya aja susah ngatur jadwal tapi dia bisa,” sahut Deddy.

Fanny kemudian menegaskan kembali jadwal manggung Gimar dalam sebulan. Gimar pun menjawab bisa sampai 8-10 kali. “Ya kadang kan tidak pasti lah. Seminggu ada yang dua kali ada juga yang tiga kali,” tegas Gimar.

Deddy lantas mencoba menutup obrolan dengan menanyakan apakah Gimar sudah berkeluarga atau belum. Gimar mengaku belum, tapi jika keluarga yang dimaksudnya ayah atau ibu dan adik, masih ada.

Lantas, Fanny langsung menanyakan apakah ada pasangan hidup Gimar. “Belum ada,” jawab Gimar.

Tak puas, Fanny kemudian mencecar Gimar dengan pertanyaan lagi. “Mencari pasangan?” tanya Fanny lagi.

Kali ini suasana yang sempat tenang jadi berubah riuh. “Masih nyari,” tegas Gimar sambil kiss bye kearah Fanny.

Melihat itu, ekspresi Fanny seakan mau loncat dari tempat duduknya. Kali ini Fanny benar-benar dibuat terhibur sendiri. Dan terlihat Fanny menutup mukanya seperti orang malu-malu tapi mau.
“Kenapa Fan,” tanya Rico.

“Kena kecup,” timpal Deddy yang melihat ke arah muka Fanny sambil mengeluarkan lidah.

“Dia kiss bye..eemmuacch..eemmuacch,” balas Fanny.

Kali ini, Gimar yang klepek-klepek dari tempat duduknya sambil menahan ekpresi agar tetap cool.

Seperti diketahui, sebelumnya aksi Gimar menyanyikan lagu India sambil gelantungan di pick up viral di media sosial (medsos). Dalam video berdurasi 28 detik yang diunggah pemilik akun Hadzi Utuh ke Facebook, 27 Juni lalu itu, tersebar hingga menyedot ratusan ribu warga net.

Gimar adalah warga Birayang Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Dalam video itu ia mengaku ketika sedang menghibur acara perwakinan salah satu kerabatnya di Desa Mangkayahu, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan.

Ia pun lantas bercerita mengapa saat bernyanyi dalam video itu bergelantungan di mobil pick up yang kebetulan melintas. Sambil gelantungan itu, ia tetap bernyanyi. Irama dinyanyikannya nampak pas dengan gerak kaki Gimar yang terseret di aspal. "Gaya saya tercipta karena terinspirasi dari aksi filmnya Jackie Chan, di mana Jackie memanfaatkan properti yang ada disekitarnya untuk berkelahi. Kalau saya untuk menghibur," ungkapnya kepada apahabar.com tempo hari.

Baca Juga: Videonya Viral di Medsos, Nyanyikan Lagu India Sambil Gelantungan di Pick Up, Gimar Terinsipirasi Aktor Laga Jackie Chan

Baca Juga: Mengenal 'Jackie Chan' Barabai Bersuara Merdu yang Viral di Medsos

Baca Juga: Saksikan Aksi 'Jackie Chan' Barabai di Hitam Putih

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin