Kalsel

Dana Perawatan Dipangkas, Begini Kondisi TMP Bumi Mas Karang Intan

apahababar.com, MARTAPURA – Taman Makam Pahlawan Bumi Mas di Desa Karang Anyar RT 003 Kecamatan Karang…

Oleh Syarif
Kondisi Taman Makam Pahlawan Bumi Mas Desa Karang Anyar Rt. 003 Kecamatan Karang Intan yang nampak tidak terawat. Foto-Al Madani

apahababar.com, MARTAPURA - Taman Makam Pahlawan Bumi Mas di Desa Karang Anyar RT 003 Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar di tengah pandemi Covid-19 tak terawat.

Padahal di TMP itu ada 5 makam para pejuang kemerdekaan Indonesia yang dimakamkan.

Dari pantauan apahabar.com di lapangan, kondisi makam saat ini sangat tidak terawat ditumbuhi semak belukar.

Bahkan bagian pagar makam sudah ada yang roboh ke arah kandang ayam. Hal tersebut membuat ayam yang dipelihara warga masuk ke areal pemakaman, hingga membuang kotoran di areal TMP.

Liani (38), warga Desa Karang Anyar yang rumahnya tepat di samping makam mengaku, pagar yang roboh tersebut sudah sekitar 1 tahun.

"Tembok ini roboh sekitar satu tahun yang lalu, kami juga merasa tidak enak karena hewan peliharaan kami masuk ke sana. Namun mau bagaimana lagi," sesalnya.

Selain itu, suami dari Liani juga membersihkan separo dari makam tersebut. Namun karena hanya bermodalkan golok, dirinya tidak sempat membersihkan keseluruhan semak yang sudah setinggi orang dewasa itu.

Liani mengatakan, biasanya ada yang membersihkan makam tersebut, namun hanya setiap ingin apel, yaitu pada hari pahlawan dan menjelang hari kemerdekaan.

Kasi Pemberdayaan Dan Pengelolaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Banjar, Uhibbul Hudda mengungkapkan, setiap tahun rutin untuk mengusulkan anggaran pemeliharaan TMP itu.

"Setiap tahun selalu kita usulkan untuk dianggarkan. Namun karena Covid-19, anggaran tersebut mungkin dipangkas," ujarnya.

Anggaran dana yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial untuk pembersihan makam sekitar Rp150 ribu per bulan. Itu untuk 2 orang petugas yang ditunjuk untuk melakukan pembersihan makam secara rutin.

"Tahun kemarin rutin dibayarkan. Namun karena kondisi seperti sekarang sudah tak bisa dibayar sejak beberapa bulan yang lalu," terangnya.

Karena hal-hal tersebut, Uhibbul Hudda berencana untuk melakukan pembersihan makam secara swadaya, dengan melibatkan masyarakat dan Karang Taruna.