Kalsel

Dampak Pelebaran Jalan Trans Kalimantan, PKL Handil Bakti Harus Berkemas Mulai Maret

apahabar.com, MARABAHAN – Sekalipun berpotensi mengurangi pendapatan, ratusan pedagang kaki lima (PKL) Handil Bakti di Jalan…

Pelebaran jalan Trans Kalimantan di Handil Bakti terus dikerjakan BBPJN XI Banjarmasin hingga akhir 2020. Foto-Istimewa

apahabar.com, MARABAHAN – Sekalipun berpotensi mengurangi pendapatan, ratusan pedagang kaki lima (PKL) Handil Bakti di Jalan Trans Kalimantan harus mulai masuk Pasar Induk Handil Bakti, Barito Kuala (Batola), mulai Maret 2020.

Ini terkait dengan rencana Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XI Banjarmasin yang kembali melanjutkan pelebaran Jalan Trans Kalimantan.

“Target kami sepanjang 2020 adalah pelebaran jalan dari Jembatan Alalak ke Jembatan Berangas, berlanjut hingga depan Pawon Tlogo, baik di kiri maupun kanan jalan sekarang,” papar Kepala BBPJN XI Banjarmasin, Ir Budi Harimawan Semihardjo MEng Sc, Jumat (3/1).

Kemudian sebelah kanan Pos Polisi Simpang Serapat, serta melanjutkan pelebaran segmen empat dari Jembatan Ray II ke arah Masjid Jamhuri Aisyah.

Selain menangani jalan, BBPJN juga memperlebar lima jembatan di Handil Bakti yang berada di antara Jembatan Alalak hingga Simpang Serapat.

Anggaran yang digunakan untuk pelebaran jalan mencapai Rp50 miliar. Sedangkan alokasi biaya pelebaran jembatan sekitar Rp20 miliar. Kesemuanya menggunakan suntikan biaya dari ABPN.

“Kedua paket tersebut segera dilelang dan kami ingin pekerjaan secepatnya dilakukan. Kami menargetkan semua pekerjaan dapat dimulai Maret 2020,” timpal Budiarto Purwonugroho, Kasatker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Kalimantan Selatan.

“Selain ditentukan kelancaran proses pelelangan, kecepatan pekerjaan juga tergantung ketepatan waktu pembebasan lahan,” imbuhnya.

Direncanakan pembebasan lahan dari Jembatan Alalak ke Jembatan Berangas, ditangani Pemprov Kalsel. Demikian pula dari depan Pawon Tlogo hingga Pos Polisi Simpang Serapat.

Sedangkan Barito Kuala sebagai pemilik wilayah, kebagian membebaskan lahan dari Jembatan Berangas hingga depan Pawon Tlogo.

Seiring rencana dari BBPJN XI Banjarmasin, 148 PKL yang masih berjualan mulai ujung Jembatan Berangas hingga depan Pawon Tlogo, mesti mulai berpikir berkemas.

Kendati sudah disiapkan sekitar 160 los di Pasar Induk Handil Bakti, mayorutas pedagang masih enggan pindah, sampai tempat mereka berjualan sekarang terkena proyek pelebaran jalan.

“Pasca dua kali sosialisasi dan pendataan, PKL di Handil Bakti sebenarnya sudah bersedia pindah. Namun proses kepindahan baru dilakukan, kalau pekerjaan pelebaran dimulai,” jelas Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Batola, Purkan, Senin (30/12).

Pun semua fasilitas di los sudah dilengkapi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Batola. Mulai dari pemasangan listrik hingga kamar kecil.

“PUPR juga sudah berencana memperbaiki toko-toko yang rusak mulai 2020. Seiring pembenahan ini, semoga pedagang benar-benar berjualan di pasar tersebut,” beber Purkan.

Relokasi tersebut tidak memungut biaya, karena los tak diperjualbelikan. Pedagang hanya membayar biaya sewa sebesar Rp2.000 per meter. Dengan luas 3 x 4 meter, berarti sewa los hanya Rp12 ribu per bulan.

“Selain biaya sewa, pedagang juga diwajibkan membayar retribusi sebesar Rp1.000. Kalau terdapat tagihan lain, silakan dilaporkan kepada kami,” tandas Purkan.

Baca Juga: Pemprov Kalsel Siapkan Dana Rp 15 M Bangun Masjid Bambu di Kiram

Baca Juga: Sungai Kusambi Meluap, Bhabinkamtibmas Maju Makmur Imbau Warga Selalu Waspada

Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin