Tak Berkategori

Dampak Pandemi, Produsen Batu Bara Sepakat Pangkas Produksi

apahabar.com, JAKARTA – Pandemi virus corona baru atau Covid-19 memukul semua sektor industri tak terkecuali batu…

Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan. Foto-Antara/Nova Wahyudi

apahabar.com, JAKARTA – Pandemi virus corona baru atau Covid-19 memukul semua sektor industri tak terkecuali batu bara. Permintaan yang anjlok dan juga harga yang tidak baik sehingga memaksa produsen batu bara dalam negeri sepakat untuk memangkas produksi.

Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Pandu Sjahrir menjelaskan harga batu bara terus menunjukkan tren penurunan sejak awal 2020.

Ini menurut Sjarir, didorong oleh kondisi kelebihan pasokan (oversupply) batu bara termal di mana permintaan (demand) merosot drastis sementara pasokan (supply) relatif masih kuat. Ia mengatakan penurunan permintaan mencapai 85 juta metrik ton.

“Jumlah ini diperkirakan masih akan terus terkoreksi sampai akhir tahun jika Pandemi Covid 19 terus berlanjut,” ujar Pandu seperti dilansir Republika.co.id, Kamis (2/7).

Dengan kondisi seperti ini APBI berpendapat perlu segera ada upaya pengendalian produksi melalui pemotongan produksi (production cut) dari para produsen batu bara nasional.

Pemotongan produksi diharapkan dapat menekan harga yang terus turun karena semakin melebarnya kelebihan pasokan.

Menurut kajian APBI, perkiraan produksi batu bara tahun 2020 sekitar 595 juta ton metrik ton telah turun menjadi 530 juta metrik ton pada Juni 2020.

“Namun demikian, APBI memandang masih diperlukan pengendalian produksi nasional dengan adanya tambahan production cut sampai dengan 50 juta metrik ton sehingga produksi batu bara nasional menjadi sekitar 480 juta metrik ton agar supaya tercapai keseimbangan suplai dan permintaan pada global seaborne market,” pungkas Pandu.(Rep)

Editor: Aprianoor