Musim Kemarau

Dampak Kemarau, Petani Buah di Balikpapan Terancam Gagal Panen

Musim kemarau dan cuaca panas yang melanda Indonesia juga terjadi di Kalimantan Timur, utamanya di Kota Balikpapan.

Agus saat memperlihatkan kondisi tanaman yang kekeringan, Selasa (22/8). (apahabar.com/ Arif Fadillah)

apahabar.com, BALIKPAPAN- Musim kemarau dan cuaca panas yang melanda Indonesia juga terjadi di Kalimantan Timur, utamanya di Kota Balikpapan. Dalam beberapa minggu terakhir, warga mengeluhkan tidak turunnya hujan.

Ketua Kelompok Tani Karang Joang, Balikpapan Utara, Agus Basuki mengungkapkan, sejak tidak turun hujan di kawasan Balikpapan Utara pada beberapa minggu terakhir, kondisi tanaman buah-buahan yang ada di lahannya mulai mengering dan layu.

"Sudah kering daunnya dan buahnya juga enggak berkembang dengan maksimal," terangnya kepada apahabar.com, Selasa (22/8).

Lebih lanjut, Agus menjelaskan, sedikitnya terdapat dua hektar lahan miliknya mengalami kekeringan. Jumlah itu mencapai 50 persen, karena total lahan miliknya seluas empat hektar.

Baca Juga: Waspada El Nino, Sebagian Daerah di Kaltim Terancam Kemarau Panjang

Di lokasi tersebut, ia menanam sejumlah komoditas, seperti tanaman cabai, buncis, terong hingga mentimun. Tanaman tersebut terancam gagal panen, karena ketersediaan air yang terbatas.

"Sudah kita siram, tapi ketersedian air kita nggak cukup lagi sudah," jelasnya.

Agus mengaku, jauh sebelum memasuki musim kemarau dirinya telah menyiapkan sejumlah sumber air. Hanya saja, karena hujan tak kunjung turun, sumber airnya ikut mengering.

"Di sini kita siapkan 3 sumber air, tapi karena kita siram seminggu 3 kali dan nggak ada hujan makanya mulai habis juga," papar Agus.

Baca Juga: Musim Kemarau, Petani Tembakau di Magelang Pilih Tanam Palawija

Untuk saat ini, Agus membeberkan bahwa di lahannya juga ditanami sejumlah komoditas lain, seperti pepaya mini, kacang panjang, tomat dan buncis. Sayangnya, karena dampak musim kemarau, seluruh komoditas tersebut ikut mengalami kekeringan. Bahkan tanah di daerah tersebut telah mengeras.

"Karena kan ini tanamannya butuh air banyak semua," imbuhnya.

Agus berharap, dalam beberapa hari ke depan hujan bisa turun di Kota Balikpapan,  khususnya di wilayah Karang Joang kilometer 12.

"Ya kalau memang masih nggak ada hujan, tanaman yang baru tumbuh bisa mati dan yang berbuah gagal panen," tutupnya.