Kebakaran TPA Rawa Kucing

Dampak Kebakaran TPA Rawa Kucing, Penyakit ISPA Menghantui Warga Sekitar

Selama tiga hari posko kesehatan dibuka, warga yang ditangani rata-rata terkena penyakit ISPA. Mayoritas lansia dan balita.

Tempat Pengungsian lansia, ibu dan balita di aula Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Minggu, (20/10).

apahabar.com, TANGERANG - Selama tiga hari posko kesehatan di TPA Rawa Kucing dibuka, warga yang ditangani rata-rata terkena penyakit ISPA. Mayoritas lansia dan balita.

Kordinator Lapangan PMI Kota Tangerang M. Rayyan Ismail, menjelaskan bahwa pihaknya mencatat, masyarakat yang tinggal di sekitar TPA Rawa Kucing mayoritas mengalami penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).

"Selama tiga hari kami membuka posko kesehatan, warga yang kita tangani rata-rata terkena penyakit ISPA. Dan yang terkena mayoritas lansia dan juga balita," ungkap Rayyan kepada apahabar.com, di Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Minggu, (22/10).

Lebih lanjut, seperti hari ini, pihaknya telah menangani lebih dari enam balita yang terkena ISPA. Karena kalau balita tidak tahan dengan kondisi asap dari kebakaran di TPA Rawa Kucing. Untuk kasus lain, seperti para petugas pemadam yang luka tusuk atau sobek.

Baca Juga: Kebakaran TPA Rawa Kucing Tangerang, 8 Petugas Tumbang

"Kami mencatat dalam sehari bisa menangani lebih dari 20 korban dampak dari kebakaran TPA Rawa Kucing. Dan berbeda-beda kasusnya, pusing, hipertensi tapi paling banyak ISPA," kata dia.

Ia juga menegaskan, bahwa PMI Kota Tangerang tetap berjaga 24 jam di TPA Rawa Kucing, dengan beberapa pos yang terus siaga. Kebetulan yang masih berjaga dan aktif di pos 2 dan 3, karena pos satu sudah kondusif, lantaran api sudah tidak ada.

"Tinggal di pos 2 dan 3 masih ada asap dan api. Kitaterus disini s sampai bencana ini selesai, kita akan bergantian, pembagian waktunya, dari pukul 08:00 pagi sampai pukul 08:00 malam. Kemudian pukul 08:00 malam sampai pukul 08:00 pagi," jelasnya.