Kalsel

Damkar Banjar Berduka, Sosok Panutan Kini Telah Tiada

apahabar.com, MARTAPURA – Duka meliputi keluarga besar relawan pemadam kebarakan (Damkar) Kabupaten Banjar. Setelah, sosok panutan…

Prosesi salat jenazah Murjani secara bergiliran sebelum pemakaman di TPU Guntung Lua, Banjarbaru, Sabtu (12/7) malam. Foto-Istimewa.

apahabar.com, MARTAPURA – Duka meliputi keluarga besar relawan pemadam kebarakan (Damkar) Kabupaten Banjar. Setelah, sosok panutan telah berpulang kerahmatullah, Sabtu (11/7) malam.

Ia adalah Relawan senior Barisan Pemadam Kebakaran (BPK), Murjani (59).

Almarhum tutup usia tadi malam, Sabtu (11/7) pukul 19.30 Wita, di RSUD Ratu Zalecha Martapura.

Kepulangannya ke hadirat Ilahi tak hanya meninggalkan duka bagi keluarga, tapi juga bagi relawan Damkar di Kabupaten Banjar.

Puluhan mobil BPK mengiringi pengantaran jenazah Murjani. Turut ikut BPBD Kabupaten Banjar dan Tagana, yang dikawal mobil TNI-Polri dari Martapura sampai ke pemakaman, di TPU Guntung Lua, Banjarbaru.

Banyaknya relawan yang ikut melayat cukup menggambarkan bahwa sosok Murjani sebagai panutan mereka.

Murjani lahir di Martapura 19 juli 1961. Bisa dibilang sebagian besar hidupnya ia didekasikan sebagai relawan Damkar.

Jabatan terakhirnya sebagai Kepala UPT Damkar Kabupaten Banjar, sebelum akhirnya pensiun di penghujung 2019 lalu.

Ia diketahui mengidap penyakit jantung. “Beliau punya penyakit jantung. Masuk rumah sakit sore hari itu juga sekitar pukul 16.00. Malamnya beliau meninggal,” ujar keluarga, Devi Farah Diba, Minggu (12/7).

Prosesi pemakaman jenazah Murjani dilaksanakan sesuai protokol Covid-19, di Banjarbaru, Sabtu (11/7) malam. Foto-istimewa.

Sebagai tindakan preventif, pemulasaran jenazah dilaksanakan sesuai protokol Covid-19, meskipun belum pasti positif atau tidak.“Karena hasil test swab belum keluar, jadi harus sesuai protokol dan malam itu juga dimakamkan,” sambung Devi.

Semasa hidup, Murjani dikenal sebagai sosok yang loyal sebagai relawan Damkar.

Almarhum juga cukup vokal dan kritis terhadap kebijakan pemerintah.

Salah satu yang menjadi sorotannya, ketika rencana Bupati Bupati Banjar memberikan jaminan kesehatan berupa BPJS Kesehatan bagi semua relawan BPK di Kabupaten Banjar.

"BPJS Kesehatan itu kan hanya menyubsidi pengobatan, bukan asuransi jiwa. Pengalaman saya, yang paling diperlukan relawan Damkar itu asuransi jiwa, misalnya kelingking jari patah permanen; berapa dapat. Jadi semua anggota tubuh itu ada nilainya di asuransi, kalau di BPJS Kesehatan itu tidak ada, " tutur Murjani semasa hidup, Senin (5/8/2019).

Kala itu pasca insiden kecelakaan tunggal mobil tanki BPK Sultan Adam Martapura (SAM) terbalik, saat 'mengejar' kebakaran di Desa Limamar, Kecamatan Astambul, Sabtu (3/8/2019).

Satu dari empat penumpang mengalami luka parah, dua lainnya patah tulang, dan satu luka ringan.Sayangnya para korban tidak ada jaminan asuransi dari pemerintah, hingga menjadi sorotan media.

Dari musibah tersebut, Pemkab Banjar melalui arahan bupati berinisiatif untuk mengasuransikan relawan Damkar melalui BPJS.

“Beliau (Murjani) adalah pemerhati Damkar Kabupaten Banjar. Meskipun sakit-sakitan, beliau tetap aktif di setiap kegiatan bahkan saat terjadi kebakaran beliau selalu ada,” ujar Ahmad Syarif, Sekretaris Bumi Selamat Rescue (BUSER) 690 Kabupaten Banjar.

Syarif menuturkan, di mata rekanan relawan Damkar swasta sosok Murjani adalah seorang figur sekaligus panutan.

“Saya teringat pada saat tahun 2006 beliau menyatupadukan Basarnas Kalsel dengan relawan Damkar swasta melaksanakan giat latihan bersama dengan mendatangkan heli serta pesawat pengintai milik TNI AU waktu itu,” terang Syarif.

“Keinginan beliau terhadap personel Damkar swasta Kabupaten Banjar agar memiliki skil dan SDM yang tangguh,” lanjutnya.

Murjani meninggalkan satu istri, Farida hertati dan dua anaknya yaitu, Risa AK dan Rizky A.

Ucapan belasungkawa dan sukacita disertai doa mengiringi kepergian sang relawan panutan. Selamat jalan Pak Murjani.

Alm Murjani. Foto-Istimewa

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin