Religi

Dalil Terkait Hari Kiamat, Manusia Harus Waspada

apahabar.com, JAKARTA – Kiamat, takkan pernah habis dibahas karena mengundang rasa penasaran. Bahkan fenomena alam yang…

Ilustrasi. Foto-Vox

apahabar.com, JAKARTA – Kiamat, takkan pernah habis dibahas karena mengundang rasa penasaran. Bahkan fenomena alam yang kerap terjadi selalu dikaitkan dengan hari akhir tersebut, serta sebagian orang ada yang mengaitkannya dengan dalil dan ayat-ayat Alquran yang membahas tentang kejadian itu.

“Apakah tanda-tanda akan terjadinya kiamat pada hadits di atas sudah terjadi? Jawabannya sudah terjadi. Mengapa belum juga terjadi kiamat? Karena, masih ada tanda-tanda lainnya yang harus terjadi,” ujar Ketua Program Pendidikan Manhaj Istinbath Fatwa Lembaga Dakwah Thariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah (LDTQN) Ponpes Suryalaya Jakarta, Ustadz Rakhmad Zailani Kiki.

Sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-‘Araf ayat 187, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّى ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَآ إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْـَٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِىٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

(Yas`alụnaka ‘anis-sā’ati ayyāna mursāhā, qul innamā ‘ilmuhā ‘inda rabbī, lā yujallīhā liwaqtihā illā huw, ṡaqulat fis-samāwāti wal-arḍ, lā ta`tīkum illā bagtah, yas`alụnaka ka`annaka ḥafiyyun ‘an-hā, qul innamā ‘ilmuhā ‘indallāhi wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya’lamụn).

Artinya: “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,”. (QS. Al-‘Araf: 187).

Selain itu, banyak dalil dan ayat-ayat Alquran lainnya yang mengambarkan, serta menjelaskan tentang hari kiamat, antara lain sebagai berikut:

Tentang kiamat, Al-Bukhari meriwayatkan dari Syaqiq, berkata, “ِAku pernah bersama ‘Abdullah dan Abu Musa, keduanya berkata, ‘Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ لأَيَّامًا يَنْزِلُ فِيهَا الْجَهْلُ وَيُرْفَعُ فِيهَا الْعِلْمُ.

Artinya: “Sesungguhnya menjelang datangnya hari kiamat akan ada beberapa hari di mana kebodohan turun dan ilmu dihilangkan,”.

Datangnya kebodohan dan hilangnya ilmu menjelang hari kiamat dijelaskan dalam riwayat hadits tersebut. Terlebih sebelum kiamat tiba, orang-orang salih, berakhlak serta berilmu akan diwafatkan karena mereka tidak akan merasakan pedihnya hari akhir itu.

Diriwayatkan dari Hudzaifah radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَدْرُسُ اْلإِسْلاَمُ كَمَا يَدْرُسُ وَشْيُ الثَّوْبِ حَتَّى لاَ يُدْرَى مَا صِيَامٌ، وَلاَ صَلاَةٌ، وَلاَ نُسُكٌ، وَلاَ صَدَقَةٌ وَيُسْرَى عَلَى كِتَابِ اللهِ k فِـي لَيْلَةٍ فَلاَ يَبْقَى فِي اْلأَرْضِ مِنْهُ آيَةٌ، وَتَبْقَى طَوَائِفُ مِنَ النَّاسِ: الشَّيْخُ الْكَبِيرُ، وَالْعَجُوزُ، يَقُولُونَ: أَدْرَكْنَا آبَاءَنَا عَلَى هَذِهِ الْكَلِمَةِ؛ يَقُولُونَ: لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ فَنَحْنُ نَقُولُهَا: فَقَالَ لَهُ صِلَةُ: مَا تُغْنِي عَنْهُمْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَهُمْ لاَ يَدْرُونَ مَا صَلاَةٌ، وَلاَ صِيَامٌ، وَلاَ نُسُكٌ، وَلاَ صَدَقَةٌ فَأَعْرَضَ عَنْهُ حُذَيْفَةُ، ثُمَّ رَدَّدَهَا عَلَيْهِ ثَلاَثًا، كُلَّ ذَلِكَ يُعْرِضُ عَنْهُ حُذَيْفَةُ، ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْهِ فِي الثَّالِثَةِ، فَقَالَ: يَا صِلَةُ! تُنْجِيهِمْ مِنَ النَّارِ، ثَلاَثًا.

Artinya: Ibnu Majah berkata: “Abu Mu’awiyah menceritakan kepada kami bahwa Rasulullah SAW bersabda: ‘Islam akan terhapus sebagaimana terhapusnya renda pakaian sehingga tidak diketahui apa itu puasa, sholat, ibadah, dan sedekah. Dalam satu malam timbul kelupaan terhadap Al-Kitab (Alquran) sehingga tidak tersisa satupun ayat di muka bumi dan tersisa satu kelompok manusia. Orangtua renta dan jompo yang berkata: Bapak-bapak kami pernah memberitahu mengenai kata ‘Laa ilaaha illallah’ lalu kami mengucapkannya’.”

Kemudian hadist lainnya menjelaskan, ketika kiamat tiba maka akan datang dukhan atau kabut yang sangat tebal. Kemunculannya ini merupakan salah satu azab yang sangat pedih bagi orang-orang yang tidak beriman.

Allah Ta’ala berfirman:

فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ يَغْشَى النَّاسَ هَذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ

Artinya: “Maka tunggulah hari ketika langit membawa dukhan (kabut) yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih,” (QS. Ad Dukhan ayat 10-11).
Kemudian dalam riwayat hadist lainnya menjelaskan, tentang tanda-tanda kiamat di mana saat itu umat manusia seketika akan bertobat padahal semua pintu ampunan telah ditutup rapat.

Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh, hari kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian melihat 10 tanda-tandanya. Tanda–tanda itu ialah asap (dukhan), Dajjal, binatang melata, terbitnya matahari dari barat, turunnya Nabi Isa ibnu Maryam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga buah gerhana (yaitu gerhana di timur, gerhana di barat, dan gerhana di jazirah Arab), keluarnya api dari Yaman, dan manusia digiring menuju mahsyar mereka,” (HR. Muslim). (Okz)

Editor: Syarif