Tak Berkategori

Dalam Sepekan Bertambah 24 Pasien DBD di Kabupaten Banjar

apahabar.com, MARTAPURA – Sejak sepekan ini kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan,…

Ilustrasi Demam Berdarah Dengue (DBD). Foto-merdeka.com

apahabar.com, MARTAPURA - Sejak sepekan ini kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, hingga kini telah terdapat 295 pasien penyakit tersebut.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Banjar Rusidawati, SKM mengatakan, data DBD dari Januari sampai 21 Desember terdapat 271 pasien, namun hingga hari ini sudah bertambah mencapai 295 pasien. Jadi ada penambahan pasien sebanyak 24 orang.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Banjar, Rusidawati. Foto-apahabar.com/rezarifani

Rusidawati menghimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan di sekitar, terutama sampah yang menumpuk bisa menjadi sarang buat nyamuk pembawa demam berdarah.

“Ketika ada kasus DBD masyarakat selalu meminta fogging, padahal itu bukan menjadi solusi utama, itu cuma salah satu rangkaian ketika ada kasus.

Baca Juga:271 Pasien DBD, Dinkes Banjar Himbau Masyarakat Jaga Kebersihan Lingkungan

Masyarakat harus waspada terhadap sarang nyamuk diakibatkan tumpukan sampah dan genangan air di tempat-tempat yang bersih serta terlalu lama dibiarkan,” jelas Rusidawati, didampingi Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Thaufikkurrahman SKM MM kepada Wartawan Apahabar.com, Jumat (28/12).

Sementara, Taufiq menambahkan penyakit demam berdarah tinggi atau yang sering dikenal DBD itu memang penyakit yang berasal dari lingkungan, hal itu dikarenakan masyarakat tidak bisa menjaga kebersihan, dalam artian banyak sarang nyamuk disebabkan lingkungan yang tidak bersih.

“Padahal pembasmian nyamuk pembawa demam berdarah dengan fogging bukan solusi terbaik, yang terbaik mencegah DBD ialah dengan cara pemberantasan sarang nyamuk,” tegas Taufiq.

Dia juga menghimbau, ketika ada anak yang mendadak panas namun masih bisa bermain, namun tiba-tiba malamnya badannya panas, itu sudah patut diwaspadai. Sebab pada hari pertama kemungkinan anak itu sudah terkena gejala demam berdarah.

"Jadi kewaspadaan penting sekali, dalam hal itu harus secepatnya dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan baik itu puskesmas atau rumah sakit terdekat," pungkasnya menghimbau.

Reporter: Reza RifaniEditor: Aprianoor