Tak Berkategori

Dalam Hitungan Sepekan, 3 Warga Batola Meninggal Akibat Covid-19

apahabar.com, MARABAHAN – Penyebaran Covid-19 di Barito Kuala belum berakhir. Bahkan dalam hitungan sepekan, 3 warga…

Sejumlah petugas membawa keranda pasien yang meninggal ke lokasi pemakaman khusus Covid-19 di Marabahan. Foto: Dokumen

apahabar.com, MARABAHAN – Penyebaran Covid-19 di Barito Kuala belum berakhir. Bahkan dalam hitungan sepekan, 3 warga meninggal dunia akibat penyakit yang menyerang saluran pernapasan itu.

Kasus kematian dalam hitungan sepekan itu diawali, Rabu (26/5), ketika pasien wanita berinisial Tw (62) meninggal dunia di RSUD Abdul Aziz Marabahan sekitar pukul 12.42.

Sebelumnya warga Kecamatan Barambai itu dirawat mulai, Kamis (20/5), setelah peningkatan gejala Covid-19.

Beberapa hari berselang, Minggu (30/5), Sr meninggal dunia dalam perawatan di tempat yang sama. Warga Tabukan berusia 72 tahun ini meninggal sekitar pukul 23.25, setelah dirawat selama sepekan.

Kasus kematian ketiga dalam hitungan sepekan di Batola terjadi kepada St (58). Meninggal sekitar pukul 17.00 Wita, Senin (1/6), warga Wanaraya ini sempat dirawat selama dua hari.

Kondisi St sendiri terbilang cukup berat, karena memiliki penyakit penyerta berupa diabetes melitus tipe 2 non obesity.

“Ketiga jenazah sudah dimakamkan dengan mekanisme protokol Covid-19,” papar Direktur RSUD H Abdul Azis, dr Fathurrahman melalui Kepala Tata Usaha (TU) Suswantono.

Tw dimakamkan di pemakaman khusus di Kilometer 2 Desa Talaran Kecamatan Marabahan. Sedangkan Sr di Desa Teluk Tamba Kecamatan Tabukan, dan St di Desa Simpang Jaya Kecamatan Wanaraya.

“Meski dirawat dalam kurun berbeda, ketiga pasien memiliki gejala yang hampir sama. Mereka mengalami gejala pneumonia, dan positif setelah dilakukan swab,” jelas Suswantono

Dengan demikian, kasus kematian akibat Covid-19 di Batola bertambah menjadi 31 orang atau dipersentasikan sebesar 1,5 persen dari 2.032 total kasus.

Sementara pasien yang berhasil disembuhkan berjumlah 2.032 orang atau dengan tingkat kesembuhan 96,5 persen. Sedangkan kasus aktif tersisa 40 orang atau 2,0 persen dari total kasus.

Dari 17 kecamatan di Batola, kasus aktif terbanyak berada di Alalak sejumlah 18 orang. Disusul Marabahan 9 orang, serta Tabukan, Anjir Pasar, Tamban, Cerbon dan Bakumpai sebanyak 2 orang.

Kemudian hanya 1 kasus aktif yang ditemukan di Kecamatan Tabunganen, Rantau Badauh, dan Kuripan.

Sedangkan Barambai, Wanaraya, Belawang, Anjir Muara, Mekarsari, Mandastana dan Jejangkit sedang berstatus zona hijau.