Kalsel

Dahsyat! Lukisan Penuh Makna Warga Tapin Kalsel Mejeng di Pameran Nasional

apahabar.com, RANTAU – Lukisan berjudul “Untuk Ibu Pertiwi” milik warga Kabupaten Tapin, Kalsel, ikut mejeng di…

Lukisan Sutarji dengan judul “Untuk Ibu Pertiwi” dipamerkan di Sidoarjo, Jawa Timur. Foto-Istimewa

apahabar.com, RANTAU – Lukisan berjudul “Untuk Ibu Pertiwi” milik warga Kabupaten Tapin, Kalsel, ikut mejeng di pameran akbar nasional I Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Lukisan yang menggambarkan punggung seorang lelaki dewasa berkulit coklat memanggul gedung Istana Negara dan gedung DPR RI di Jakarta telah dipamerkan selama 7 hari, dari 2 – 9 Oktober 2020.

“Siapapun boleh menafsirkan lukisan itu dengan pemahaman masing-masing,” ujar Sutarji kepada apahabar.com, Sabtu (10/10).

Lukisan karya Sutarji ditampilkan bersama 74 karya lukis seniman se-Indonesia.

Di tengah pandemi Covid-19 acara itu berjalan lancar dengan protokol kesehatan oleh panitia pelaksana.

Setelah pameran ini, pada akhir 2020, dia dan sejumlah pelukis asal Tapin yang tergabung di dalam Ikatan Pelukis Kalimantan Selatan (IKPS) dan Gerakan Lestari Seni Budaya (Gelas Budaya) Tapin akan membuat event lukisan akbar se-Kalsel di Kabupaten Tapin.

” Event lukisan akbar Kalsel dengan nama Art Folk Banua I rencananya Tapin sebagai tuan rumah. Kami kira wacana lama itu bisa dilaksanakan seperti di Sidoarjo, Jawa Timur menggunakan protokol Covid-19,” ujarnya.

Terkait rencana pameran lukisan akbar itu, kata Sutarji, nantinya akan digulirkan ke setiap daerah di Kalsel sebagai ajang pameran dan menciptakan atmosfer seni rupa.

Sosok Sutarji dengan lukisannya di galerinya. Foto-Ist

“Kalau di Tapin rencananya membawa tema seni budaya. Jadi dalam pameran itu, akan dikumpulkan lukisan milik 13 Kabupaten Kota di Kalsel, dalam satu event. Bisa dibayangkan dalam event itu kita bisa melihat dalam satu event. Tak lupa ada pagelaran seni budaya Tapin di sana,” ujarnya.

Ketua IPKS Kalsel, Anang Muslim mengatakan Art Folk Banua I disiapkan untuk memamerkan 500 lukisan dari berbagai penjuru Banua.

“Kita usahakan akan membawa 500 lukisan. Mungkin Art Folk Banua itu nantinya akan menorehkan sejarah di Kalsel, sebagai pameran lukis terbesar di Kalsel,” ujarnya.

Mewakili Tapin, Ketua Gelas Budaya, Benny Ashady mengatakan bahwa event itu juga sebagai ajang memamerkan kesenian dan kebudayaan Bumi Ruhui Rahayu.

“Tapin dikenal sebagai lumbung kesenian Kalsel, hal ini selaras dengan Art Folk Banua. Selebihnya event itu akan merangsang sektor parawisata seni budaya Tapin. Tapin sangat cukup modal untuk itu,” ujar Benny putra daerah Tapin asal Desa Mandurian itu.