Nasional

Daftar Bansos yang Dicairkan Jokowi Tahun Ini, Ada BLT PKL Rp1,2 Juta

apahabar.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan tercapainya banyak target penerimaan APBN bisa…

Oleh Syarif
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto-Kemenko Perekonomian

apahabar.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan tercapainya banyak target penerimaan APBN bisa membantu pemerintah menyalurkan beberapa program sebagai Front Loading Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di awal 2022.

Dia menuturkan program PEN yang terealisasi pertama adalah Subsidi Bunga KUR sebesar 3% pada periode Januari-Juni 2022.

“Tingginya permintaan KUR di 2021 sebesar Rp23,2 triliun per bulan perlu dipertahankan untuk mendorong pemulihan UMKM, maka dari itu diusulkan perpanjangan tambahan subsidi bunga KUR selama 6 bulan dari Januari-Juni 2022 yang memerlukan anggaran sebesar Rp5,64 triliun,” ujar Airlangga dalam Diskusi Publik PPK Kosgoro 1957 “Refleksi 2021 Proyeksi 2022” secara virtual di Jakarta, Selasa (11/1/2022).

Kemudian, perluasan Program Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima dan Warung (BT-PKLW) dan percepatan penyalurannya. Hal ini karena program BT-PKLW untuk 1 juta PKL dan Warung dengan masing-masing Rp1,2 juta, berhasil disalurkan dalam waktu relatif singkat.

“Ini bisa membantu mengurangi kemiskinan, sehingga perlu diperluas target sasaran untuk penduduk miskin ekstrim (PME) di wilayah pesisir pada 212 kabupaten/kota sebanyak 1,76 juta orang, sehingga total anggaran yang diperlukan untuk 1 juta PKL-W dan 1,76 juta PME sebesar Rp3,31 triliun,” jelas Airlangga, kutip Okezone.

Selain itu, insentif fiskal berupa PPN DTP untuk perumahan pada 2021 dialokasikan sebesar Rp0,96 triliun dan realisasinya sebesar 100%. Dalam rapat bersama Presiden Joko Widodo, sambung dia, diusulkan perpanjangan PPN DTP untuk Januari-Juni 2022, namun besarannya dikurangi sebesar 50% dari sebelumnya.

“Lalu, insentif fiskal PPnBM DTP untuk otomotif pada 2021, alokasi awalnya Rp3,46 triliun, dinaikkan menjadi Rp6,58 triliun dan realisasinya mencapai 100%. Untuk kelanjutannya, diusulkan sesuai surat Menperin kepada Menkeu, untuk mobil dengan harga di bawah Rp250 juta, PPnBM nya Rp 0. Ini masih dalam tahap evaluasi,” pungkasnya.