Liga 2 Dihentikan

Curhat Bos Persiba Usai Liga 2 Dihentikan: Kasihan Masyarakat Balikpapan!

Presiden Persiba Balikpapan, Gede Widiade mencurahkan isi hatinya setelah Liga 2 2022/2023 dihentikan PSSI mengacu hasil rapat Exco.

Presiden Persiba Balikpapan, Gede Widiade. Foto-Kompas

apahabar.com, BANJARMASIN - Presiden Persiba Balikpapan, Gede Widiade mencurahkan isi hatinya setelah Liga 2 2022/2023 dihentikan PSSI mengacu hasil rapat Exco.

"Saya sebagai presiden Persiba, secara pribadi pastinya kecewa. Karena saya sudah melakukan pembinaan, persiapan dan sampai hari ini pun pemain masih siap di Jakarta menunggu keputusan dari federasi," ucap Gede dilansir CNN Indonesia, Sabtu (14/1) dini hari.

"Apapun keputusan federasi, kami harus loyal. Tapi kalau ditanya apakah saya kecewa, ya saya kecewa sekali," lanjutnya.

Eks Dirut Persija Jakarta itu menyampaikan, Persiba ingin kasta kedua Liga Indonesia tetap bergulir. Sebab dirinya ingin Persiba promosi ke Liga 1 musim depan.

"Saya dengan Persipura ingin [promosi], itu karena kami memang habitatnya di Liga 1, kasihan masyarakat di Balikpapan. Saya sudah mempersiapkan semaksimal mungkin tapi karena suatu kejadian luar biasa, ya saya harus terima karena ini keputusan federasi," katanya.

Baca Juga: Beredar Tanda Tangan Perwakilan Persiba Setuju Hentikan Liga 2, Imam: Itu Pemalsuan!

Gede berpendapat Liga 2 bisa tetap bergulir dengan peserta turnamen klub-klub yang tidak setuju kompetisi disetop.

Pertandingan sistem bubble dapat menjadi opsi seperti yang sudah dilakukan selama pandemi Covid-19.

"Kami masih berharap akan dilakukan pertandingan lanjutan dengan harapan di pertemuan terakhir saya minta sistem bubble, kemudian panpelnya dari [operator] liga. Itu mungkin bisa membantu tim tapi sampai hari ini informasi yang didapatkan bahwa Liga 2 berhenti," ucapnya.

Namun setelah PSSI mengambil langkah penghentian Liga 2, Gede tak punya pilihan.

Ia menyatakan bakal tetap memenuhi kewajiban klub terhadap pemain, pelatih, dan staf di klub.

Ia tak ingin membuat pihak yang berada di internal klub terbengkalai karena kompetisi yang berhenti.

"[Kewajiban] klub kami sesuaikan dengan keadaan," tutupnya.