Curah Hujan Tinggi, BPBD Kalsel Monitoring Ketinggian Air di 5 Kabupaten/Kota

Lima kabupaten/kota itu adalah Tanah Laut, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Banjar dan Banjarbaru.

Desa Rantau Nangka, Kecamatan Sungai Pinang terendam banjir akibat Sungai Riam Kiwa meluap, Kamis (2/2). Foto-istimewa.

apahabar.com, BANJARBARU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel melakukan monitoring atau pemantauan ketinggian air di lima kabupaten/kota.

Lima kabupaten/kota itu adalah Tanah Laut, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Banjar dan Banjarbaru.

"Dilakukan pemantauan sebagai langkah mitigasi, untuk mengurangi dampak bencana," kata Kepala BPBD Kalsel, Suria Fadliansyah, Jumat (3/2).

Tim monitoring tidak hanya melakukan koordinasi ke daerah-daerah, namun dilakukan pula pengecekan persiapan personil dari Tim Reaksi Cepat (TRC) serta peralatan yang diperlukan dalam bantuan penanganan bencana.

“Pantauan kami, terjadi banjir di beberapa titik di lima daerah tersebut, dengan ketinggian permukaan air yang bervariasi dari masing-masing wilayah,” ujar Suria.

Banjir yang terjadi diklaim masih dapat ditangani oleh BPBD kabupaten/kota dengan melakukan pendataan warga terdampak, evakuasi warga apabila diperlukan, pendistribusian logistik kepada warga yang terdampak.

"Melakukan mitigasi peringatan dan dampak bencana kepada masyarakat, karena jarak antara sungai dengan pemukiman penduduk yang sangat dekat," imbuhnya.

Kemudian BPBD kabupaten/kota selalu berkoordinasi dengan provinsi, terkait penanganan dampak banjir. Hal ini kata Suria, untuk koordinasi penanganan lanjutan terkait dengan luas cakupan.

"Kerusakan dan kerugian pada wilayah terdampak, upaya penanganan yang dilakukan, dan ketersediaan SDM, peralatan dan logistik," tandasnya.