Tak Berkategori

Cuaca Ekstrem, Harga Ikan Laut di Barito Kuala Melambung

apahabar.com, MARABAHAN – Terimbas cuaca ekstrem, harga sejumlah komoditas ikan laut di Barito Kuala sedikit melambung….

Kabid Perdagangan Diskoperindag Batola, Surono, melakukan pemantauan harga sejumlah komoditas di Pasar Marabahan. Foto: Istimewa

apahabar.com, MARABAHAN – Terimbas cuaca ekstrem, harga sejumlah komoditas ikan laut di Barito Kuala sedikit melambung.

Seperti ikan tongkol yang mengalami kenaikan cukup drastis hingga mencapai Rp7.000 per kilogram. Sebelumnya berharga Rp28.000, naik menjadi Rp35.000.

Harga ikan peda juga mengalami kenaikan hingga Rp3.000 per kilogram dari sebelumnya Rp32.000 menjadi Rp35.000.

Sedangkan ikan air tawar seperti betok atau papuyu, juga terpantau naik hingga Rp5.000 per kilogram dari Rp75.000 menjadi Rp80.000.

“Kenaikan harga ikan segar ini diduga akibat cuaca ekstrem, sehingga aktivitas nelayan agak berkurang,” papar Kabid Perdagangan di Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan(Diskoperindag) Batola, Surono, Selasa (16/2).

Selain ikan laut dan air tawar, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah telur itik pantai. Dari semula Rp2.500 per butir, terkerek naik menjadi Rp2.600.

Kemudian ikan asin sepat menembus harga Rp55.000 dari sebelumnya Rp50.000 per kilogram. Sementara ikan kering gabus berbanderol Rp125.000 dari sebelumnya Rp120.000.

Meski demikian, harga sejumlah komoditas di Batola masih terpantau aman, “Beberapa komoditas memang naik. Namun sebagian lain juga mengalami penurunan,” tegas Surono.

Di antara komoditas yang menurun adalah bawang merah dari semula Rp25.000 menjadi Rp24.000 per kilogram. Kemudian bawang putih yang sebelumnya Rp25.000 menjadi Rp22.000 per kilogram.

Berikutnya tomat mengalami penurunan hingga Rp3.000 per kilogram. Semula seharga Rp13.000, turun menjadi Rp10.000.

Sementara komoditas yang tak mengalami perubahan harga adalah daging sapi Rp115.000, daging ayam ras Rp40.000, kacang kedelai lokal Rp18.000, cabe merah Rp50.000 dan cabe rawit lokal Rp100.000.

“Terkait kenaikan maupun penurunan harga kebutuhan pokok di pasaran, kami berharap tidak menimbulkan kecemasan di tengah masyarakat Batola,” tandas Surono.