Kalsel

Cuaca Buruk, Ratusan Pelajar Peserta JMTs Dipulangkan

apahabar.com, BARABAI – Agenda Jambore Madrasah Tsanawiah (JMTs) se Hulu Sungai Tengah (HST) dihentikan. Ratusan peserta…

Peserta JMTs putri yang sempat diungsikan ke rumah warga di Desa Bulayak Kecamatan Hantakan, Jumat (10/1). Foto-apahabar.com/Lazuardi

apahabar.com, BARABAI – Agenda Jambore Madrasah Tsanawiah (JMTs) se Hulu Sungai Tengah (HST) dihentikan. Ratusan peserta dari berbagai sekolah di bawah naungan Kemenag itu pun dipulangkan, Sabtu (11/1).

Padahal agenda itu sudah berlangsung sejak pagi Jumat (10/1) dan dibuka secara resmi pada siang harinya. Sementara kegiatan terakhirnya akan ditutup Minggu (12/1).

Terdata 503 peserta saat itu mengikuti kegiatan JMTs ke 6 dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke 74 di 2020 ini.

“Mengingat cuaca yang cukup buruk, kami merasa tak tenang. Jadi acara ini ditutup,” kata Ketua Tim Pengarah JMTs yang juga Kepala Sekolah di MTsN 11 HST, Hasbi dihubungi apahabar.com, Sabtu (11/1) siang.

Keputusan itu diambil, ditegaskan Hasbi berdasarkan hasil rapat dengan para kepala sekolah MTs se HST.

Berbagai lomba seperti keterampilan baris-berbaris, pentas seni dan lainnya pun terpaksa dihentikan.

“Kami mohon maaf sebesar-besarnya, khususnya pada pengurus Dharma Wanita Kemenag HST terkait jadwal juri untuk lomba-lomba itu.” Kata Hasbi.

Walau demikian, panitia sudah menjadwalkan ulang untuk agenda JMTs itu.

Dijadwalkan akan kembali digelar di Kota Barabai 25 Januari 2020. Rencananya akan ditempatkan di MTsN 2 HST.

“Rencananya akan kembali digelar. Namun tidak seperti ini (Perkemahan), lomba saja,” sambung Kepala Sekolah MTs Nurhidayah, H Ardi.

Diberitakan media ini sebelumnya, hari pertama dibukanya agenda JMTs di Wisata Sungai Manggasang Kecamatan Hantakan sudah diguyur hujan lebat, Jumat (10/1).

Hujan itu pun membuat sungai Hantakan meluap. Terlebih di sungai wisata tempat para peserta JMTs mendirikan tenda.

Tinggal setengah meter, air keruh dan deras diiring tumpukan sampah sudah mencapai tebing di tempat agenda JMTs itu. Bahkan tebing yang terendah di wisata itu sudah terkena luapan sungai itu.

Keadaan diperparah dengan adanya informasi dari berbagai media sosial, ketinggian air mencapai 20 meter di Pegunungan Meratus akibat hujan lebat waktu itu.

“Sekitar pukul 18.00 kami mendengar kabar itu. Debit air mencapai ketinggian 15-20 meter. Kami sangat kaget. Setelah membaca kabar dan melihat hujan juga cukup deras kami mengantisipasinya dengan mengavakuasi peserta,” kata Hasbi ditemui apahabar.com pada salah satu titik pengungsian siswa, Jumat (10/1) malam.

Ratusan peserta itu pun akhirnya diungsikan ke masjid, sekolahan hingga rumah warga di sekitar wisata di Desa Bulayak Kecamatan Hantakan.

“Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat atas bantuan itu,” kata Hasbi.

Tak sampai di situ. Buntutnya sejumlah kegiatan dalam agenda di hari pertama itu pun turut terkena imbasnya. Tiga kegiatan mengisi malam pertama JMts saat itu gagal dilaksanakan.

Hingga hari ini semua peserta dipulangkan. Agenda JMTs di Wisata Sungai Manggasang Hantakan ditutup.

Baca Juga: Dinas PUPR Banjar : Banjir di Martapura karena Cuaca Ekstrem

Baca Juga: Cuaca Buruk, Helikopter Jokowi Batal Mendarat di Sukajaya

Reporter: HN Lazuardi
Editor: Syarif