Kalsel

Covid-19 Merajalela, Rencana PTM di Kalsel Masih Tanda Tanya

apahabar.com, BANJARBARU – Proses pembelajaran tatap muka di Kalimantan Selatan masih belum jelas akibat kasus Covid-19…

Ilustrasi. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARBARU – Proses pembelajaran tatap muka di Kalimantan Selatan masih belum jelas akibat kasus Covid-19 yang makin merajalela.

Hingga kini, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan masih menunggu SK dari Gubernur terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk dijadikan pedoman pembelajaran tatap muka (PTM).

“Kami memerlukan SK Gubernur terkait PPKM untuk jadi pedoman PTM,” ujar Seksi Kurikulum dan Penilaian pada Disdikbud Kalsel, G Musriadi, Selasa (6/7).

Dia bilang rencana PTM masih belum berubah seperti rencana awal.

“Masih sesuai hasil rapat sebelumnya. Ada SMA, SMK dan SLB yang jadi uji coba pelaksanaan PTM nanti,” bebernya.

Namun, rencana PTM masih bisa berubah. Hal itu tergantung dari perkembangan Covid-19 di Kalsel.

“Tim terus melakukan verifikasi, bisa atau tidak menggelarnya,” imbuhnya.

Sesuai dengan SKB 4 Menteri, rencananya PTM akan digelar pada tahun ajaran 2021/2022.

Pemprov Kalsel pun sudah menyusun langkah-langkah persiapan PTM. Rencananya, ada sebagian sekolah yang akan menggelar PTM.

"Rencananya akan ada sekolah piloting di tiap kabupaten dan kota. Nanti sekolah yang ditunjuk itu pun akan dilakukan verifikasi kembali. Apakah sudah benar-benar siap?" terang Kadisdikbud Kalsel, Yusuf Effendi.

Sejumlah sekolah yang rencana menjadi piloting untuk jenjang SMA yaitu SMAN 5 Banjarmasin, SMAN 2 Banjarbaru, SMAN 1 Martapura, SMAN 1 Rantau, SMAN 1 Daha Utara, SMAN 2 Barabai, SMAN 2 Amuntai, SMAN 1 Awayan, SMAN 1 Pelaihari, SMAN 1 Angsana, SMAN 1 Kotabaru dan SMAN 2 Tanjung.

Sementara di sekolah SMK meliputi, SMKN 3 Banjarmasin, SMKN 2 Banjarbaru, SMKN 1 Martapura, SMKN 1 Rantau, SMKN 1 Daha Selatan, SMKN 1 Barabai, SMKN 2 Amuntai, SMKN 1 Batumandi, SMKN 1 Pelaihari, SMKN 1 Simpang Empat, dan SMKN 1 Kotabaru.

"Sedangkan SLB ada 6, yakni SLB 3 Martapura, SLB Negeri Pembina, SLB Kotabaru, SLB Kandangan, Balangan dan SLBN 2 Banjarmasin," katanya.

Semua sekolah itu dinilai memenuhi kriteria sekolah yang dapat menggelar PTM dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

“Tapi tetap saja akan dilanjutkan verifikasi kembali. Jika nanti tak memenuhi syarat, akan dicoret," tandasnya.