Kalsel

Corona Masuk Indonesia, RSUD Ulin Siap Tangani Pasien Suspect

apahabar.com, BANJARMASIN – Ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan, RSUD Ulin Banjarmasin siap menampung pasien yang teridap…

RSUD Ulin Banjarmasin telah menyiapkan ruang khusus isolasi pasien suspect corona. RSUD menjadi salah satu rumah sakit rujukan terkait virus COVID-19.Foto-apahabar.com/Muhammad Robby

apahabar.com, BANJARMASIN – Ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan, RSUD Ulin Banjarmasin siap menampung pasien yang teridap virus corona.

Bahkan rumah sakit plat merah ini telah menyediakan gedung khusus isolasi untuk pasien pengidap virus mematikan tersebut.

“Di sana ada delapan tempat tidur khusus penyakit menular,” ucap Direktur RSUD Ulin, Suciati, Selasa (3/3).

Ruangan isolasi itu, kata dia, masih satu gedung dengan penyakit menular lainnya, namun berbeda ruangan.

“Di sana terdapat sekat-sekat antara ruangan satu dengan yang lain,” jelas Suci.

Meski begitu, tegas dia, perlengkapan kesehatan untuk penyakit Corona jauh lebih lengkap dibandingkan penyakit lain. Begitu pula untuk kesiapan tenaga medis.

“Kita telah siapkan tenaga medis. Di antaranya ada dokter khusus paru-paru, penyakit dalam, jantung, neologi dan lainnya,” ungkapnya.

Sebelumnya, ruangan isolasi ini sempat digunakan untuk penyakit lain seperti mers, flu burung, dan flu babi.

“Tapi saat diperiksa, semua pasien dinyatakan negatif,” bebernya.

Sejauh ini, alasan pemerintah pusat memilih RSUD sebagai rumah sakit rujukan karena dinilai memiliki sarana dan prasarana seperti gedung, tenaga medis, serta letak geografis yang memadai.

“Secara sarana dan prasarana RSUD Ulin memiliki double pintu dan memiliki air conditioner (AC) dengan tekanan negatif,” tegasnya.

Menurutnya, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Pemerintah, jika ada masyarakat yang mengidap penyakit epidemi seperti Corona, maka akan ditanggung negara.

“Pemerintah akan menanggung biaya,” pungkasnya.

Baca Juga:Panic Buying Imbas Corona, Disperindag: Stok Kalsel Aman!

Baca Juga:Corona Masuk Indonesia, Apindo Kalsel Soal Pernyataan Menkes

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah