Kalsel

Corona Masuk Indonesia, Apindo Kalsel Soal Pernyataan Menkes

apahabar.com, BANJARMASIN – Dua warga Depok telah terjangkit virus corona baru atau COVID-19. Temuan ini rupanya…

Ketua Apindo Kalsel Supriadi. Foto-apahabar.com/Rizal Khalqi

apahabar.com, BANJARMASIN – Dua warga Depok telah terjangkit virus corona baru atau COVID-19.

Temuan ini rupanya ikut membuat gerah sejumlah pengusaha di Kalimantan Selatan.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalsel menuntut keseriusan lebih dari pemerintah pusat dan daerah.

“Kasus ini tidak bisa dianggap remeh karena kalau pemerintah tidak serius dalam penanganan hal ini, bisa membawa dampak yang besar buat negara ini,” ujar Ketua Apindo Kalsel Supriadi dihubungi apahabar.com, Selasa (3/3).

Apindo, kata Supriadi, tak ingin virus mematikan ini membawa dampak kelumpuhan ekonomi Indonesia, terlebih Kalimantan Selatan.

Kata dia, pelambatan ekonomi nyatanya sudah terjadi di China dan Iran. Apindo berharap pejabat pemerintah sekelas menteri bisa memberikan imbauan yang menyejukan.

“Kan lucu kalau ada pejabat yang ngomong gak perlu pake masker kalau sehat karena masker hanya untuk yang sakit,” pungkasnya.

Masyarakat, kata dia, membutuhkan pernyataan yang jelas dan tegas dari pemerintah.

“Jadi perlu kerja sama dengan semua pihak agar penyebarannya bisa cegah secara benar, corona ini bukan masalah kecil,” tuturnya.

Meski begitu, Supriadi juga mengimbau jangan panic buying. Sebagaimana diketahui, sejumlah warga Jakarta mulai melakukan aksi borong dan penimbunan bahan pokok.

Kepanikan, menurut dia, hanya akan menambah buruk kondisi pasca-corona menerjang.

“Terkhusus di kalsel, Kami berharap pemerintah daerah untuk cepat tanggap mengantisipasi masuknya virus corona ini,” tegasnya.

Supriadi meminta pemerinta mengintensifkan pengawasan di sejumlah pelabuhan dan bandara di Kalsel. Termasuk mengefektifkan penempatan thermal scanner.

“Kita berharap penyebaran virus ini tidak sampai masuk ke Kalsel untuk itu gerak cepat pemerintah daerah sangat dibutuhkan. Sehingga kalsel tetap kondusif dan kondisi berusaha berjalan dengan baik,” terangnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan penggunaan masker untuk menangkal COVID-19 hanya berlaku bagi orang yang sakit. Sesuai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO),

“Kan dari WHO yang sakit aja yang pakai masker. Yang sehat ndak usah, karena kalau sehat makai masker percuma dia nanti megang-megang tetap bisa kena,” ujar Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3), dilansir CNN Indonesia.

Baca Juga:Belum Sempat Dirujuk, Pasien Suspect Corona di Cianjur Meninggal

Baca Juga:Antisipasi Corona, Istana Kepresidenan Periksa Suhu Tubuh Setiap Tamu dan Pejabat

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah