Kalsel

Coming Soon Tahap Dua! Ratusan Sekolah di Banjarbaru Diizinkan PTM

apahabar.com, BANJARBARU – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarbaru menetapkan sejumlah perubahan pada Pembelajaran Tatap Muka (PTM)…

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas tahap satu di SMP Banjarbaru. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

apahabar.com, BANJARBARU – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarbaru menetapkan sejumlah perubahan pada Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Banjarbaru yang akan memasuki tahap kedua.

Kepala Disdik Kota Banjarbaru, M Aswan menyebut sejumlah perubahan itu seperti adanya tambahan sekolah-sekolah yang diizinkan menggelar PTM.

Sebab, sedari awal katanya konsep Disdik adalah PTM terbatas dan bertahap. Sehingga bukan membuka serentak semua sekolah melainkan secara bertahap.

“Dimulai dari Senin per tanggal 22 November nanti ada beberapa tambahan sekolah yang menggelar PTM,” ujar Aswan, Kamis (18/11).

Dirincinya, untuk jenjang SMP tidak ada pengurangan atau tambahan. Sebab jenjang ini katanya sejak awal PTM, semua sekolah sudah diizinkan menggelar PTM.

“Untuk SMP tetap ada 25 sekolah yang PTM, baik negeri maupun swasta,” katanya

Yang ada penambahan sebutnya di jenjang SD, yang semula 15 sekolah sekarang ditambah 55 sekolah sehingga total ada 70 SD yang menggelar PTM nanti.

Kemudian, untuk jenjang TK/PAUD ujar Aswan juga mengalami penambahan. Yang mana kini Disdik mengizinkan tambahan 50 sekolah sehingga jenjang ini kini ada 64 sekolah yang boleh PTM.

Lantas masih ada sekolah yang belum diizinkan menggelar PTM?

Aswan tak menampik bahwa masih ada sejumlah sekolah yang belum diizinkan PTM.

Namun, diklaimnya jika ke depan sekolah-sekolah tersebut tetap berpeluang besar diizinkan PTM.

Untuk jenjang SD misalnya, ia menyebut jika total SD negeri maupun swasta di Banjarbaru ada 78 unit. Sehingga yang belum diizinkan buka masih menyisakan 8 sekolah.

Beralih ke jenjang TK/PAUD, baik negeri atau swasta totalnya sebut Aswan ada 168 unit.

“Yang boleh buka ada 64 unit, jadi sisanya kurang lebih 104 unit sekolah,” ungkapnya.

Lalu, apa alasan sekolah-sekolah tersebut belum diizinkan menggelar PTM?

Aswan menjawab jika pada dasarnya ia lebih menekankan pada kesiapan prokes yang optimal. Sehingga itulah yang jadi pertimbangannya belum mengizinkan sejumlah sekolah menggelar PTM.

“Ini juga berkaitan dengan kapasitas kontrol atau pengawasan kita jika dibuka serentak. Kita tidak mau ada blunder hingga muncul kasus karena kita juga tidak benar-benar optimal mengawasi,” jelasnya.

Disinggung ihwal adakah sekolah yang izin PTM tahap satunya dicabut?.

Aswan mengklaim jika hal tersebut tidak ada, dikarenakan semua sekolah yang menjadi pilotting menerapkan prokes yang bagus.

Bahkan Disdik, klaimnya tidak ada menerima laporan ataupun menemukan adanya penularan pada penerapan PTM tahap satu.

“Nah inilah yang terus kita jaga agar ke depannya di tahap dua juga tetap terjaga,” tuntasnya.