Cleopatra Diperankan Kulit Hitam, dari Mana sang Ratu Berasal?

Dalam serial tersebut, sang Ratu Mesir Kuno, Cleopatra diperankan aktor kulit hitam. Banyak yang tak setuju dengan visualisasi itu, sebab dia keturunan Yunani

Cuplikan serial Queen Cleopatra. Foto: Netflix.

apahabar.com, JAKARTA - Netflix merilis trailer dokumenter terbarunya, Queen Cleopatra, pada Rabu (12/4) lalu. Alih-alih menuai antusiasme penonton, serial ini justru dibanjiri kritik lantaran dianggap menampilkan sejarah yang salah.

Dalam serial tersebut, sang Ratu Mesir Kuno diperankan aktor kulit hitam, Jada Pinkett Smith. Daily Times melaporkan banyak warganet yang tak setuju dengan visualisasi itu, sebab Ratu Cleopatra berasal dari Yunani.

“Cleopatra lahir di Alexandria, Mesir, di Dinasti Ptolemeus dari keturunan Yunani. Dia TIDAK berkulit hitam,” demikian tulis salah seorang warganet, dikutip Senin (17/4).

“Ini sama sekali bukan melawan orang kulit hitam, hanya saja peringatan untuk melestarikan sejarah dan integritas orang Mesir dan Yunani," imbuhnya.

Belum Jelas Asalnya

Para peneliti mengatakan Cleopatra lahir di Mesir sekitar tahun 70 SM, tapi nenek moyangnya bukanlah berasal dari sana. Dia merupakan keturunan jenderal berdarah Yunani, Ptolomy atau Ptolemeus I.

Catatan sejarah menyebut sebagian besar kehidupan Cleopatra dihabiskan di Afrika Utara. Namun, tak ada satu pun sumber yang mengungkapkan identitas ibu dari sang Ratu Mesir Kuno. 

Ptolomeus sendiri kerap bepergian ke Mesir dan menjalin pertemanan dengan orang di sana. Orang Mesir menganggap Ptolomeus ini sebagai raja atau firaun mereka. Dengan asal-usul nenek moyangnya yang demikian, ras Cleopatra masih menjadi misteri.

Jika ibunya atau keluarga dari pihak ibunya merupakan orang asli Mesir atau memiliki akar Afrika, Cleopatra kemungkinan adalah orang kulit hitam.

Visualisasi dari Masa ke Masa

Senada dengan asal-usul yang belum jelas, visualisasi Cleopatra pun berubah-ubah. Sosok sang Ratu dalam karya seni sangat beragam, tergantung interpretasi artistik seniman yang membuat karya tersebut.

Dalam koin kuno, misalnya, Cleopatra digambarkan memiliki hidung bengkok tipikal keturunan Romawi atau Yunani. Sementara di koin lainnya, sang Ratu digambarkan memiliki dahi landai dan dagu yang lancip.

Namun, dalam pahatan Mesir, Cleopatra digambarkan dengan ciri orang Mesir klasik, seerti mata berbentuk kacang almond. Selain itu, dia juga menyerupai seorang dewi, yang sesuai dengan kebudayaan Mesir.

Adapun dalam kebudayaan modern, Cleopatra kerap diasosiasikan dengan standar kecantikan tradisional Eropa bergaya feminin. Dalam film tahun 1917, misalnya, sang Ratu diperankan oleh Theda Bara.

Aktris berkulit putih asal Amerika Serikat itu menggambarkan Cleopatra sebagai sosok penuh misteri lagi menggoda. Dalam film keluaran 1963, sang Ratu lagi-lagi diperankan orang kulit putih, Elizabeth Taylor.

Terlepas dari visualisasinya yang masih menjadi misteri hingga kini, Cleopatra tetap melegenda sebagai salah satu perempuan paling berpengaruh dalam sejarah. Bukan cuma karena parasnya, melainkan keterampilan strategisnya.