Serba-serbi Ramadan

Ciri Orang yang Mendapat Keutamaan Lailatul Qadar

Memasuki sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan, umat muslim makin fokus beribadah demi mendapat keajaiban Lailatul Qadar

Ilustrasi beribada di sepuluh hari terakhir Ramadan demi mendapat keutamaan Lailatul Qadar. Foto: Langit7.

apahabar.com, JAKARTA – Memasuki sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan, umat muslim makin fokus beribadah demi mendapat keajaiban Lailatul Qadar. Ini merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan. 

Keutamaan malam Lailatul Qadar banyak dijelaskan dalam nash-nash Alquran juga hadits. Salah satunya, surah Al-Qadr ayat 4, “Pada malam itu turunlah malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala urusan.”

Orang yang beribadah pada malam Lailatul Qadar juga bakal diberi ganjaran berupa ampunan dosa terdahulu. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang diriwayatkan Ahmad dan Thabrani:

"Barangsiapa yang pada malam Lailatul Qadar mengerjakan ibadah dan berdoa penuh keimanan yang dipersembahkan semata-mata untuk Allah, akan diampuni dari segala dosanya yang terdahulu dan yang akan datang."

Lantas, seperti apa ciri orang yang mendapat keajaiban Lailatul Qadar?

Konsisten Melakukan Kebaikan

Cendekiawan Muslim, Quraish Shihab, mengatakan tanda kehadiran malam Lailatul Qadar pada seseorang terlihat dari sikap dan perilakunya. Mereka konsisten melakukan kebaikan dalam kesehariannya, bukan hanya di bulan Ramadan.

“Ciri orang yang mendapat malam Lailatul Qadar pada intinya senantiasa melakukan kebaikan karena adanya bimbingan malaikat,” jelasnya dalam buku M. Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui (2008).

Lailatul Qadar juga menjadikan hati seseorang selalu damai dan tentram. Sehingga, mengantar pemiliknya dari ragu kepada yakin, dari kebodohan kepada ilmu, dari lalai kepada ingat, khianat kepada amanat, riya kepada ikhlas, lemah kepada teguh, dan sombong kepada tahu diri.

Selalu Ingin Memperbaiki Diri

Ustaz Ahmad Zaky dalam Strategi Jitu Meraih Lailatul Qadar (2014) menyebut setidaknya ada tiga ciri yang menunjukkan bahwa seseorang mendapatkan malam yang lebih baik dari seribu bulan itu. Salah satunya, selalu ingin memperbaiki diri.

“Mereka akan selalu memiliki tekad kuat untuk selalu berusaha menjadi yang terbaik di mata Allah dan manusia,” ujarnya.


Memperbaiki diri itu berupa usaha untuk melaksanakan ibadah sunnah dan amalan-amalan lain secara istiqamah. Mereka juga senantiasa bersemangat dalam beribadah serta berusaha untuk meningkatkan kualitas ibadah secara berkelanjutan.

Tidak Sombong dan Rendah Hati

Ustaz Ahmad Zaky mengatakan ciri orang yang mendapat Lailatul Qadar lainnya ialah tidak memiliki sifat sombong. Malahan, mereka menjadi sosok yang semakin rendah hati kepada siapa pun.

Orang yang meraih Lailatul Qadar akan merasakan peningkatan dalam akhlak dan budi pekerti, menjadi lebih rendah hati, sabar, dan memiliki sikap yang menghargai dan menghormati semua orang di sekitarnya tanpa pandang bulu.

Ingin Memaknai Alquran

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjelaskan tanda orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar adalah selalu ingin mentadaburi Alquran. Mereka bakal meluangkan waktu serta usaha untuk memahami makna dan pesan yang terkandung dalam setiap ayatnya.

Keinginan untuk tadabur itu dilakukan dengan membaca Alquran secara khusyu', merenungkan arti dan implikasi dari ayat-ayatnya, sekaligus berusaha mengamalkan ajaran-ajaran itu dalam tindakan nyata.

Mentadaburi Alquran pun melibatkan upaya guna mempelajari tafsirnya dari ulama terpercaya, memahami konteks historis dan sosial di balik ayat-ayatnya, serta memperdalam pemahaman tentang aqidah dan akhlak Islam yang terkandung dalam Alquran.

Itulah sejumlah ciri orang yang mendapat keberkahan Lailatul Qadar. Keutamaan itu bisa diperoleh dengan berbagai amalan, di antaranya melakukan i'tikaf, membaca doa Lailatul Qadar, dan memperbanyak istigfar pada waktu sahur.