lapangan kerja

Ciptakan Lapangan Kerja, CORE: Wirausahawan Perlu Mengetahui Tren

Core mengungkapkan wirausahawan dapat mengatasi tantangan banyaknya lapangan pekerjaan yang hilang dengan cara menganalisis kondisi perkembangan yang terjadi.

Direktur Eksekutif ​​​​​​​Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal berbicara dalam diskusi Quarterly Review CORE Indonesia yang dipantau virtual di Jakarta, Rabu (12/4/2023). Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA -  Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal mengungkapkan, para wirausahawan dapat mengatasi tantangan terkait banyaknya lapangan pekerjaan yang hilang di masa depan dengan cara menganalisis kondisi perkembangan yang terjadi.

"Nah hadirnya wirausahawan pada saat ini, yang jelas juga berarti wirausahawannya juga mampu melihat kondisi perkembangannya ke depan, bukan hanya perkembangan pasar saat ini," ujar Faisal kepada apahabar.com, Senin (15/5).

Tidak hanya itu, Faisal juga mendorong para wirausahawan memiliki wawasan yang baik tentang perkembangan teknologi, utamanya yang sedang trending akhir-akhir ini.

"Mengetahui perkembangan tren, termasuk juga diantaranya tren teknologi, terutama ini untuk wirausahawan muda ya," katanya.

Baca Juga: Dampak Teknologi Industri 4.0, Indonesia Bakal Kehilangan Banyak Lapangan Kerja

Salah satu tantangan Indonesia di masa depan adalah banyaknya lapangan pekerjaan yang hilang. Penyebabnya, terjadi peralihan (shifting) dari tekonologi yang akan mempengaruhi kebutuhan tenaga kerja.

Perkembangan teknologi juga berdampak pada perkembangan antar bidang usaha dan sektor yang mempengaruhi jumlah tenaga kerja.

"Dan juga dari pada perkembangan antar bidang usaha dan sektor yang bergeser karena adanya teknologi. Itu saya pikir yang pertama," kata Faisal kepada apahabar.com, Senin (15/4).

Untuk itu, kata Faisal, pemerintah perlu melakukan pemetaan (mapping) tentang kondisi ketenagakerjaan, kebutuhan lapangan kerja, termasuk strategi yang tepat untuk mengantisipasi keberadaan sumber daya manusia dan kebutuhan tenaga kerja di Indonesia saat ini.

Baca Juga: Konsumsi Rumah Tangga, CORE Indonesia: Tumbuh Lebih Lambat

"Sejauh mana gapnya dengan proyeksi tersebut dan strategi apa yang seharusnya dilakukan untuk mengatasi gap tersebut. Jadi misalkan ada gap dari sisi skil, ada gap dari sisi pendidikan dasar misalnya." ujarnya.

Menurut Faisal, identifikasi itu dibutuhkan karena merupakan program yang harus dilakukan pemerintah sebagai bentuk antipasti dan bukan hanya berpaku pada kondisi saat ini.