Mayat Sekeluarga Kalideres

Cerita Tetangga hingga Adik Korban, Berikut 6 Kejanggalan Mayat Sekeluarga Kalideres

Penyebab dari kasus tewasnya satu keluarga di Perumahan Citra Satu Kalideres hingga kini masih menjadi misteri.

Keluarga Rudyanto dikenal jarang berinteraksi dengan tetangga sekitar. apahabar.com/Thomas

apahabar.com, JAKARTA - Penyebab dari kasus tewasnya satu keluarga di Perumahan Citra Satu Kalideres hingga kini masih menjadi misteri.

Seperti diketahui, satu keluarga yang terdiri dari empat orang anggota yakni suami, istri, anak dan ipar korban. Mereka ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa di kediamannya di Kalideres, Kamis (10/11).

Berdasarkan hasil autopsi, pihak Kepolisian menyebut empat orang anggota keluarga tewas di Kalideres menunjukan bahwa tidak ada ditemukan sisa makanan pada lambung korban.

Ditemukan Dalam Kondisi Membusuk

Dokter Forensik RS Polri Raden Said Sukanto Jakarta, AKP dr. Arief Wahyono, menjelaskan hasil pemeriksaanya terhadap empat jenazah Kalideres.

Dirinya menyebut bahwa keempatnya ditemukan dalam keadaan sudah membusuk. "Sementara kondisi jenazah saat kita terima dalam keadaan membusuk," kata Arief Wahyono dikutip Senin (14/11).

Kondisi Ekonomi Cukup Stabil

Dua kerabat dari keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres mengungkapkan kondisi perekonomian dari sanak keluarganya itu. Keduanya bernama Ris dan Handoyo.

Baca Juga: Soal Kematian Sekeluarga di Kalideres, Kriminolog UI: Peran Negara di Mana?

Ris menyebut jika perekonomian kakak ipar nya itu tidak termasuk dalam kategori kelas menengah.

"Ya sepengetahuan saya kondisi perekonomiannya sedang-sedang saja. Gak ada keluhan dan sebagainya, ya istilahnya standarlah umum," kata Ris adik dari korban RG, kepada wartawan di Polsek Kalideres. 

Kendati, dirinya mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan kerabat suaminya itu. Ris mengungkapkan jika sang ipar perempuan berprofesi sebagai penjual kue.

"Kalau kakak ipar yang perempuan dulunya berjualan kue," ungkap Ris. 

Namun, untuk almarhum RG, dirinya berprofesi sebagai pegawai kantoran. "Tapi yang bapaknya di kantor. Kantoran, kerja kantoran. Tapi dulu, belakangan kita gak tau ya karena lepas kontak," imbuhnya.

Baca Juga: Kecurigaan Netizen Selimuti Motif Kasus Kematian Sekeluarga di Kalideres

5 Tahun Hilang Kontak Dengan Sanak Keluarga

Menurut keterangan adik salah satu korban tewas sekeluarga di Kalideres bernama Ris Astuti (64). Dirinya mengatakan bahwa sekeluarga tersebut sudah lama hilang kontak dengan sanak keluarga atau keluarga inti.

Keluarga itu (mayat sekeluarga Kalideres) sudah lama tidak berkomunikasi sekitar satu tahun lalu dan sudah tidak bertemu sejak lebih dari 5 tahun lalu.

Baca Juga: Muhammadiyah Nilai Kasus Mayat Sekeluarga Kalideres Coreng Muka Pemerintah

"Kalau kita melihat apa yang kita sudah periksa saksi ya, diperiksa di Kalideres, keterangan warga sekitar, RT, dan petugas jumantik, keluarga ini memang tertutup, tidak berkomunikasi dengan warga sekitar," katanya.

Dicap Sebagai Keluarga Tertutup

Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar menyampaikan hasil pemeriksaan dari enam saksi yang telah diperiksa di Polsek Kalideres.

Menurut kesaksian kerabat, disampaikan bahwa keluarga ini terkesan menjauhkan diri dari keluarga inti.

"Yang mana dia berkomunikasi terakhir lebih dari satu tahun lalu, komunikasi via telepon, dan untuk bertemu lebih dari 5 tahun lalu dan itu hanya sebatas mengucapkan selamat ulang tahun," ungkap adik korban saat diperiksa Kapolsek.

Baca Juga: Walikota Soroti Misteri Kematian Sekeluarga Kalideres: Jangan Terjebak Diksi Kelaparan

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Syafri menyimpulkan bahwa keluarga itu tidak aktif bersosialisasi dengan warga sekitar.

"Keluarga itu memang tertutup. Tidak berkomunikasi dengan warga sekitar," pungkas AKP Syarif.

Perilaku Aneh Anggota Sekeluarga Sebelum Tewas

Perilaku aneh dibongkar tetangga sebelah rumah bernama Tio (58). Dirinya mengaku pernah melihat korban berjalan dengan kaki diikat plastik hitam, hingga temuan kotak susu bayi.

"Kurang lebih dua atau tiga bulan lalu, saya pernah ketemu dia (Dian) juga, tapi kakinya diikat pakai plastik hitam, saya tanya 'kaki kenapa?', dia tidak menjawab," ujar Tio kepada wartawan, dikutip Senin (14/11).

Selain itu, dirinya mendengar dari penghuni lama yang tinggal di seberang rumah korban, mengaku pernah melihat ada kotak susu bayi di tempat sampah rumahnya.

Baca Juga: Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Humas RS Polri: Tidak Jadi Dijemput Hari ini

Namun, saat dicek, keluarga itu jelas tidak memiliki bayi. "Dulu penghuni lama sebelah rumah Pak RT bilang, 'lihat tuh ada kotak susu bayi, kamu sebelahan masa gatau'. Lalu, dia minta saya mengecek 'tengok ada bayi tidak?'," ujarnya.

"Saya naik ke atas loteng, enggak ada bayi tapi ada jemuran. Tidak ada suara bayi dan enggak ada jemur baju bayi," ungkap Tio.

Tewas Diruangan dan Waktu yang Berbeda

Polisi mengungkapkan Empat mayat sekeluarga itu ditemukan tergeletak di 3 ruangan yang berbeda, ada yang di kamar dan ada yang di ruang tamu.

Selain itu, menurut hasil autopsi kesempatanya tewas dalam waktu yang berbeda pula.

Baca Juga: Sempat Hidup dengan Jasad, Korban Sekeluarga Tewas di Kalideres

"Ini dari bapaknya, ibunya, serta dari iparnya ini waktu berbeda meninggalnya, sehingga pembusukannya masing-masing berbeda," kata Pasma.

Hingga saat ini pihak Kepolisian masih dalam proses menyelidiki penyebab dari kematian satu keluarga di Kalideres itu.