Kalsel

Cerita Relawan Banjar: Pahitnya Daun Sungkai Bisa Menyembuhkan

apahabar.com, MARTAPURA – Emergensi Banjar Response (EBR) Kabupaten Banjar tengah giat membagikan daun sungkai. Daun ini…

Dalam sekali pencarian, Emergensi Banjar Response bisa membawa pulang 1 pikap muatan daun sungkai. Paling lambat dua hari daun itu sudah habis dibagikan ke masyarakat. Foto-apahabar.com/Mada

apahabar.com, MARTAPURA – Emergensi Banjar Response (EBR) Kabupaten Banjar tengah giat membagikan daun sungkai. Daun ini dipercaya bisa meningkatkan imun saat pandemi.

“Kita bagikan daun sungkai untuk masyarakat yang memerlukan. Jika ingin, bisa langsung datang ke Markas EBR Kabupaten Banjar di Kompleks PPS Sekumpul,” ucap Ketua 01 EBR, H. Sa’duddin kepada apahabar.com.

Menariknya, pihaknya membagikan daun sungkai secara cuma-cuma karena ingin membantu masyarakat.

“Di berbagai media massa banyak menerangkan daun ini dapat meningkatkan imun, juga saya sendiri sudah membuktikannya,” terangnya.

Berawal ketika dirinya memajang foto daun sungkai di media sosial pribadinya. Banyak yang berkomentar jika daun tersebut bisa meningkatkan imun dan konon menyembuhkan Covid-19.

Karena merasa penasaran, Duddin mencobanya kepada sang istri. Dan juga anaknya sebelum membagikan diri ke masyarakat.

“Pada sepekan yang lalu, istri dan anak saya dinyatakan positif saat dirapid test, kemudian saya coba-coba rebusan daun sungkai yang didapat dari salah seorang teman,” jelasnya.

Setelah tiga kali mengonsumsi, ujar Duddin, istrinya berangsur sembuh. Dari kehilangan indra penciuman, hingga perasa.

“Kemudian dites rapid lagi, untuk memastikan apa benar sudah sembuh, dan hasilnya alhamdulillah negatif,” bebernya.

Oleh karena itu, dirinya merasa yakin dengan khasiat daun sungkai dan berniat membagikan kepada masyarakat.

Daun ini sudah banyak dijualbelikan warga dengan harga Rp100 ribu hingga Rp50 ribu per plastik untuk beberapa kali seduh.

“Kemarin saya dapat kabar di daerah Palangka Raya, daun ini dikeringkan dan dijual dengan harga dari Rp50 ribu, hingga Rp100 ribu,” ujarnya.

Cara pemakaiannya dengan merebus 11 lembar daun sungkai menggunakan 3 gelas air.

“Kemudian dijadikan 1 gelas. Memang daun ini sedikit pahit,” tuturnya.

Saat sang istri dan anak sakit, ia juga menyelinginya dengan meminum madu satu sendok per hari. Juga dengan kelapa bakar.

“Tak hanya dengan rebusan daun sungkai, tapi juga kemarin saya suruh minum madu satu sendok sehari, saya belikan kelapa bakar istri dan anak saya untuk meningkatkan imun,” ucapnya.

Hingga saat ini, ucap Duddin, banyak yang menghubungi dirinya melalui whatsapp dan juga di instagram untuk meminta daun sungkai.

“Semoga yang kami lakukan ini bisa bermanfaat bagi semua, dan dapat membantu sesama,” harapannya.

Di telinga masyarakat Banjar, daun ini akrab dengan nama ‘daun lurus’. Daun ini bahkan, kata dia, laris manis hingga ke Pulau Jawa.

“Paling jauh kita mengirimkan hingga ke Tanah Jawa, untuk teman-teman di sana yang memerlukan. Kemarin dikirim oleh Kasat Sabhara Polres Banjar, AKP Avan Suligi,” jelasnya.

Tak hanya itu, Duddin bilang banyak warga Banjarmasin datang ke Markas EBR untuk meminta daun tersebut.

“Sampai-sampai, ada yang datang ke tempat kerja saya yang berada di pusat pertokoan permata CBS (Cahaya Bumi Selamat, red) untuk meminta daun sungkai,” ucapnya.

Pencarian daun dilakukan oleh pihaknya sudah kali keempat. Yang dilakukan di dua tempat. Di antaranya di Desa Selan dan Desa Mandiangin.

“Kemarin yang pertama kita mencarinya pada malam hari sekitar pukul 11 malam hari ke Desa Selan. Pencarian kemarin kita dibantu oleh Pembakal Halim,” bebernya.

Sekali pencarian, pihaknya bisa membawa pulang 1 pikap muatan daun sungkai. “Paling lambat dua hari sudah habis,” jelasnya.

Jika dari luar kota yang ingin mendapatkan daun tersebut, Duddin mempersilakan siapa saja menghubunginya via akun Instagram team_emergency_banjar_response.

“Namun kami berpesan, daun yang kita berikan secara cuma-cuma ini jangan disalahgunakan, seperti dijualbelikan lagi,” pintanya.

Belakangan daun sungkai ramai dibicarakan usai digunakan warga Kabupaten Banjar bantu pengobatan pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri.

Meski belum teruji klinis, daun sungkai yang direbus, lalu airnya diminumkan ke pasien, diyakini sebagian warga membantu proses pemulihan pasien Covid-19 isoman.

Melansir melalui laman berita Liputan6, Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Persahabatan (RSUP) dr. Erlinda Burhan mengatakan bahwa rebusan daun sungkai belum memiliki bukti ilmiah bahwa dapat menangkal dari Covid-19.

Meskipun demikian, terdapat suatu penelitian untuk menemukan khasiat dari daun sungkai. Melansir dari laman berita Antara yang mengutip melalui laman mhomecare.id, daun muda sungkai memiliki potensi manfaat untuk menurunkan suhu tubuh dan sakit kepala.

Warga kerap berdatangan ke Markas EBR untuk mengambil daun tersebut. Foto-apahabar.com/Mada