Hot Borneo

Cerita Penjual Kripik Pisang Dadakan di Palangka Raya, Puluhan Tahun Tetap Eksis

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Masyarakat Kalteng mungkin sudah familiar makanan tahu bulat yang digoreng dadakan alias…

Marja, penjual kripik pisang dadakan di Pasar Kahayan, Palangka Raya. Foto-apahabar.com/Andre

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Masyarakat Kalteng mungkin sudah familiar makanan tahu bulat yang digoreng dadakan alias langsung di tempat, namun tidak dengan kripik pisang.

Kini, siapa sangka di Pasar Kahayan Kota Palangka, Kalteng, ada penjual kripik pisang yang digoreng secara dadakan. Hingga rasanya lebih nikmat dan gurih.

Merasa penasaran, apahabar.com coba menyambangi dan berbincang singkat kepada penjual keripik yang konon sudah puluhan tahun berjualan di Pasar Kahayan ini.

Penjual keripik pisang dadakan ini biasa dipanggil Pak Marja. Saat berjualan ditemani sang istri tercinta sejak pagi hingga menjelang sore hari.

Ia menuturkan kalau sampai hari ini sudah banyak pelanggan yang datang ke tempatnya untuk membeli keripik pisang yang digoreng langsung. Bahkan ada yang datang dari luar daerah.

Tidak hanya keripik pisang, di lapak jualannya yang cukup sederhana ini, Marja bersama istri juga menjual keripik singkong, kembang goyang, stik bawang, hingga rempeyek yang sama-sama dibikin secara langsung saat berjualan.

“Saya jualan ini sejak tahun 2000 hingga sekarang, untuk omsetnya sempat ada mengalami penurunan waktu ada Covid-19,” tuturnya, Rabu (13/7).

Marja, penjual kripik pisang dadakan di Pasar Kahayan, Palangka Raya. Foto-apahabar.com/Andre

Kendati demikian, Marja tetap bertahan untuk berjualan, meski hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga situasi Covid-19 saat ini sudah mulai melandai.

Selain adanya pandemi Covid-19, Marja mengaku penjualannya juga sempat mengalami penurunan omset ketika harga minyak goreng melambung tinggi.

“Meski harga minyak goreng melambung tinggi, saya tidak pernah menaikan harga penjualan mas, karena saya tidak mau mengecewakan para pelanggan walaupun ada pengaruhnya dari segi pendapatan,” katanya.

Untuk penjualan keripik pisang ini Marja menjual per kilonya seharga Rp100 ribu. Harga ini pun berlaku untuk kembang goyang, stik bawang, dan rempeyek, terkecuali keripik singkong yang dijual seharga Rp70 ribu per kilonya.

Selain menjual perkilo, Marja beserta istri juga menjual dalam bentuk kemasan toples dengan harga yang bervariasi sesuai ukuran.

Untuk mendapatkan bahan baku seperti pisang, Marjan mendatangkan dari daerah Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan. Sementara Singkong didatangkan dari Basarang, Kabupaten Pulang Pisau.

Marja pun berharap, agar semua bahan baku untuk usahanya ini jangan sampai ada kenaikan lagi, agar usaha yang digelutinya sejak puluhan tahun lalu terus bertahan dan bisa memenuhi permintaan pelanggannya.

Kripik pisang dadakan di Pasar Kahayan Palangka Raya. Foto-apahabar.com/Andre