Kalsel

Cerita Musala Hidayatul Selamat dari Kebakaran Hebat Kotabaru

apahabar.com, KOTABARU – Ada cerita menarik dari terbakarnya ratusan rumah di Desa Sungai Bali, Kecamatan Pulau…

Musala Hidayatul A’mal selamat dari kebakaran hebat di Sungai Bali, Sebuku, Kotabaru. Foto-Istimewa

apahabar.com, KOTABARU – Ada cerita menarik dari terbakarnya ratusan rumah di Desa Sungai Bali, Kecamatan Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru.

Sebuah musala bernama Hidayatul A’mal selamat dari amukan api. Padahal lokasi musala tepat di tengah-tengah permukiman padat penduduk yang terbakar hebat itu.

Pasca-kebakaran, musala masih berdiri kokoh di tengah lautan rumah yang remuk redam akibat amuk api. Termasuk sampai siang tadi, kumandang azan zuhur masih terdengar dari musala Hidayatul A’mal.

Musala Hidayatul A’mal selamat dari kebakaran hebat di Sungai Bali, Sebuku, Kotabaru. Foto-Istimewa

Pantauan apahabar.com siang tadi, sekeliling musala tampak sibuk sejumlah alat berat menggaruk puing-puing sisa kebakaran. Sejumlah pekerja, warga dan relawan sibuk bergotong royong. Termasuk mengamankan kabel yang menjuntai ke aspal jalan.

“Memang musala itu dibangun sejak dulu atau boleh disebut Musala Bahari. Awalnya terbuat dari kayu dan direnovasi menjadi bangunan beton,” kata Ilham, salah satu tokoh masyarakat Sebuku kepada apahabar.com Senin (25/11).

Setiap harinya, kata dia, musala selalu ramai dengan kegiatan ibadah atau salat berjemaah.

Musala Hidayatul A’mal selamat dari kebakaran hebat di Sungai Bali, Sebuku, Kotabaru. Foto-Istimewa

“Ya, kan ini namanya tempat ibadah. Pasti dipelihara oleh Allah. Kondisinya hanya kaca-kacanya saja yang pecah. Ini salah satu kebesaran dan kuasa ilahi kalau menurut hemat saya,” ujarnya.

Sebelumnya kebakaran hebat melanda Desa Sungai Bali, Sebuku, Kotabaru, Sabtu (23/11) malam.

Untuk menjangkau Desa Sungai Bali, pemadam kebakaran dari pusat Kotabaru harus menyeberangi lautan menggunakan kapal. Butuh waktu satu jam.

Berkobar kurang lebih 7,5 jam, amukan api meluluhlantakkan 200 unit rumah di sana. 750 jiwa terpaksa mengungsi.

Informasi warga, awal mula titik api berasal dari rumah yang sedang ditinggal pemiliknya di RT 1. Tepatnya, sekira pukul 20.00, api mulai merambat dengan cepat hingga membakar rumah warga yang rata-rata terbuat dari kayu.

Baca Juga:Kebakaran di Pulau Sebuku Kotabaru, 270 Keluarga Kehilangan Rumah

Baca juga:Legislator DPRD Kalsel Prihatin, Sebuku Minim Pemadam Kebakaran

Baca Juga:Sebuku Terbakar Hebat, Tanbu Pasok Ribuan Porsi Makanan

Reporter: Ahc20Editor: Fariz Fadhillah