Kalsel

Cerita Mistis dari Penjaga Makam Korban Tragedi 23 Mei Banjarmasin

apahabar.com, BANJARBARU – Kini, 24 tahun sudah berlalu, namun tragedi Jumat Kelabu pada 23 Mei 1997…

Makam masal Jumat Kelabu 23 Mei 1997 Banjarmasin di Jalan A Yani Km 22, Gang PDI, Landasan Ulin, Banjarbaru. Foto-apahabar.com/Hasan

apahabar.com, BANJARBARU – Kini, 24 tahun sudah berlalu, namun tragedi Jumat Kelabu pada 23 Mei 1997 silam di Banjarmasin sulit untuk dilupakan.

Meski tidak ada catatan pasti mengenai jumlah korban, namun yang jelas ratusan jasat di makamkan secara masal.

Mereka dimakamkan di lokasi pemakan di Jalan Ahmad Yani Km 22, Gang PDI, Landasan Ulin, Banjarbaru.

Bagaimana kondisinya kini? apahabar.com telah melihat langsung pemakaman korban tewas saat tragedi Jumat Kelabu pada 1997 silam tersebut.

Penjaga makam Jumat Kelabu, Dahlan (50) mengatakan ada seratus lebih korban yang dikuburkan di pemakaman itu.

Mengingat Tragedi Jumat Kelabu Banjarmasin: Amukan Massa hingga Memicu Runtuhnya Orde Baru

“Kalau 200 tak sampai, tapi kalau seratus, pasti lebih,” ujarnya, Minggu (23/5/2021).

Lokasi pemakaman memang terlihat cukup terawat. Menurut Dahlan perawatan tetap dilakukan, seperti memotong dan penyemprot rumput agar tidak tumbuh liar.

Meski begitu, di pusara makam, terlihat masih ada rumput liar tumbuh. Sehingga pembatas atara makam korban satu dan lainnya nampak samar.

Dahlan menyebutkan, untuk peziarah sangat sepi. Hari ini saja, tidak terlihat peziarah sejak pagi hingga siang tadi.

“Hanya ada 2 sampai 3 orang dalam setahun yang datang berziarah,” timpalnya.

Mereka yang datang, kata Dahlan janya keluarga yang merasa kerabatnya termasuk dalam korban tewas kerusuhan dan dimakamkan di situ.

Mereka yang datang, kata Dahlan untuk memasang batu nisan dan sebagainya.

Ada yang menarik diungkapkan Dahlan. Seperti cerita mistis yang sering terjadi.

Tapi kata Dahlan tidak di lokasi pemakaman. Melainkan di Mitra Plaza Banjarmasin, tempat kejadian tragedi Jumat Kelabu paling parah itu.

Mengingat Tragedi Jumat Kelabu Banjarmasin: Amukan Massa hingga Memicu Runtuhnya Orde Baru (Bagian 2)

“Biasanya setiap tahun kalau pas tanggal 23 Mei pasti ada yang kerasukan di Mitra Plaza. Isunya sih korban yang meninggal di kejadian itu yang merasuki,” terangnya.

Meski tidak melihat langsung, namun menurut Dahlan, cerita itu berdasarkan penuturan kerabatnya yang tinggal disekitar Mitra Plaza Banjarmasin, yang pernah menyaksikan lewat mata kepalanya sendiri.

Jumlah Korban

Jumlah korban tragedi Jumat Kelabu 23 Mei 1997 di Banjarmasin hingga kini masih simpang siur.

Menurut data versi kepolisian ada 121 korban jiwa yang tersebar di beberapa tempat di Banjarmasin.

Misalnya di Siola Inti Mitra, Mitra Plaza dan 2 korban ditemukan di Swalayan Srikaya.

“Dari data itu, hanya 3 korban yang dapat diidentifikasi,” kata Sejarawan Kalsel, Mansyur.

Sedangkan korban tewas versi keamanan 142 orang.

Dan lagi, kata Mansyur lain lagi dengan versi pers yang menulis ada 133, 136, 142, 155, 156 dan 170 orang.

Hal ini terjadi, kata Mansyur dimungkinkan karena adanya perbedaan dalam penghitungan kerangka korban serta tambahan dari korban kerusuhan di luar dari yang tewas karena terbakar.

“Untuk yang luka-luka ada 118 orang. Hal ini berdasar data orang hidup yang berobat di sejumlah rumah sakit di Banjarmasin,” timpalnya.

Adapun yang hilang, kata Mansyur, ada sebanyak 179 orang. Kemungkinan jumlah tersebut sudah termasuk dalam jumlah korban yang tewas terbakar.

“Kemungkinan lainnya, mereka yang menyelamatkan diri dengan cara menyebarang sungai dan akhirnya tenggelam, yang tewas ditembak atau dibunuh dan kemungkinan mayatnya dibuang ke laut. Sehingga tak tercatat dalam jumlah korban terbakar,” tuturnya.

Mengutip dari harian Dinamika Berita (kini Kalimantan Post) pada 26 Mei 1997, korban tewas ada 135 orang, 164 warga hilang dan 181 masih diamankan.

Sedangkan Banjarmasin Post menuliskan ada sebanyak 179 orang hilang.