Manusia Silver

Cerita Miris Manusia Silver di Koja: Usia Remaja Jalani Seks Bebas

Suku Dinas Sosial Jakarta Utara telah mengamankan sejumlah manusia silver di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. 

Petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Utara telah membawa PMKS saat razia, Senin (20/2). Foto: apahabar.com/Ryan Suryadi

apahabar.com, JAKARTA - Suku Dinas Sosial Jakarta Utara telah mengamankan sejumlah manusia silver di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. 

Petugas pun menjangkau manusia silver itu untuk di bawa ke Panti Sosial kawasan Cipayung, Jakarta Timur. 

Kepala Seksi Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial Sudinsos Jakarta Utara Maria Risda Pasaribu mengatakan dari beberapa manusia silver yang diamankan ada salah satu masih di bawah umur. Yakni bernama AS yang merupakan seorang gadis menjadi manusia silver. 

"Iya betul (kita mengamankan seorang gadis manusia silver). Dia usianya 13-14 tahun, warga Tanah Merah, Koja," kata Risda saat ditemui, Senin (20/2). 

Diketahui, di dalam panti sosial, petugas langsung melakukan pendataan terhadap AS. Di usia 14 tahun, AS sudah menjalani kerasnya kehidupan selama menjadi manusia silver. 

Setelah putus sekolah, AS terjerumus ke dalam pergaulan bebas beberapa bulan belakangan.  

"Dia masih punya orang tua. Menurut pengakuannya dia juga punya kakak sudah meninggal, punya abang, dan adik satu masih TK. Tapi dia tidak tinggal bersama orang tuanya, dia ngekos bersama teman-temannya," kata Maria. 

Dari pergaulan bebas itu ia pun sering mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung psikotropika. Semuanya dijalani AS ketika dirinya sudah tinggal dalam sebuah indekos bersama teman-temannya, jauh dari pemantauan orang tua. 

"Dia juga sudah melakukan pergaulan bebas. Makan obat-obatan, ngelem. Obat eksimer. Kemudian pergaulan bebas itu dia juga melakukan seks bebas itu kami tanyakan mungkin pengaruh dari obat-obatan," ucap Maria. 

AS dan teman-temannya sesama manusia silver nyatanya dikoordinir oleh seseorang yang belum diketahui identitasnya. 

Setiap hari, mereka harus mengamen dengan tubuh penuh cat perak di jalanan untuk menyetorkan uang kepada sang koordinator itu. 

Bukan cuma itu, para manusia silver ini ternyata juga dibekali dengan obat-obatan dari seorang juru parkir di dekat indekos mereka di kawasan Koja. 

"Mereka ini manusia silver harus setor Rp 10.000 ke orang yang mengkoordinir. Obat itu ada yang mensuplai ke mereka, katanya itu tidak bayar," kata Maria. 

Nantinya para manusia silver yang sudah diamankan di panti sosial akan mendapatkan pembinaan yang sesuai usia mereka supaya ke depannya bisa menjadi pribadi yang lebih baik untuk dikembalikan ke masyarakat.