Kebakaran Jakarta

Cerita Keluarga Korban Kebakaran Plumpang: Dijebak Santunan, Hoaks hingga Takut Digugat

Belum kering air mata yang menetes di pipi keluarga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Kini mereka disesaki dengan operasi senyap oknum

Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau pengungsi di RPTRA Rasela. apahabar.com/Andrey

apahabar.com, JAKARTA - Belum kering air mata yang menetes di pipi keluarga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Kini mereka disesaki dengan operasi senyap oknum yang enggan mengatasnamakan PT Pertamina melakukan aksi meredam gugatan yang dikhawatirkan dialamatkan kepada PT Pertamina.

Terlebih belasan nyawa warga Tanah Merah Bawah, Koja, Jakarta Utara melayang akibat kebakaran di Depo Pertamina Plumpang sehingga ada pihak yang ketakutan sehingga memberikan uang santunan Rp10 juta dengan menyisipkan tak menggugat PT Pertamina dalam insiden kebakaran.

Keluarga korban meninggal, Acep Hidayat (53) menerangkan bahwa keluarganya bernama Sumiati (71) meninggal dalam insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

Baca Juga: Empat Jenazah Korban Kebakaran Depo Plumpang Berhasil Diidentifikasi

Namun saat mengurus jenazah keluarganya, Acep ditemui oknum yang menawarkan sejumlah uang sebesar Rp10 juta per korban meninggal. Tetapi oknum tersebut tiba-tiba menyahuti untuk tidak memercayai berita terkini yang dipublikasikan media massa.

Acep mencurigai oknum yang mendadak mendesak tak mempercayai berita dan memberikan iming-iming uang kepada keluarganya.

"Jadi pas ditawarkan kiriman surat itu, dia bilang, jangan percaya dengan berita-berita hoaks. Saya enggak mau istilahnya 'mengambil pusing' kata-kata kayak begitu," kata Acep seperti dikutip dari Antara, Rabu (8/3) kemarin.

Baca Juga: Polri Himbau Korban Kebakaran Plumpang Melaporkan Keluarga yang Masih Hilang

Kecurigaan semakin menjadi-jadi saat oknum tersebut justru tak mengakui dari PT Pertamina yang dituding mesti bertanggungjawab dalam insiden kebakaran. Bahkan kehadirannya berada di ruang administrasi RS Polri untuk menemui keluarga korban tiba-tiba menyisipkan maksud dan tujuannya dalam bentuk surat.

Sebab terjadi keanehan dalam salah satu poin yang tercantum dalam surat tersebut yakni dilarang menggugat PT Pertamina dalam insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

"Alhamdulillah, saya tidak tanda tangan. Saya tolak penawaran uang tersebut," kata Acep.

Merujuk pada keterangan kepolisian bahwa korban meninggal dunia dan identitas sudah teridentifikasi mayoritas keluarga Acep yakni Sumiati (mertua), Trish Rhea A (anak yang nomor tiga), Raffasya Zajid Attallah (keponakan), M Suheri Irawan (adik ipar).

Baca Juga: Syarat Pemerataan Ekonomi, Menko Airlangga: Pemerintahan Bebas Korupsi

Selain itu, terdapat korban lainnya juga di antaranya Maimunah (31), keluarga korban jiwa atas nama Hadi (24), dan Iriyanto, anak dari korban meninggal dunia atas nama Iriana (65).

PT Pertamina Patra Niaga mengaku tengah mendata korban dan ahli warisnya agar dapatd dilakukan di daerah lain.

"Nanti saya konfirmasi lagi ya berkaitan seperti itu, karena kami juga masih mendata masing-masing korban, baik yang ahli warisnya. Tentunya itu masih kami coba data, kemudian terkait dengan pemberian nanti saya konfirmasi dengan tim kami di Plumpang," kata pungkasnya.