Cek Harga Bapok di Pasar Kotabaru, Beras Lokal Melambung Tinggi

Jajaran Satreskrim Polres Kotabaru bersama dinas terkait turun langsung melakukan pengecekan harga bahan pokok (Bapok) di Pasar Kemakmuran Kotabaru.

Oleh Masduki
Satreskrim Polres Kotabaru mengecek harga bapok di pasar Kotabaru, Jumat (18/11/2022). Foto- Satreskrim Polres Kotabaru for apahabar.com

apahabar.com, KOTABARU - Jajaran Satreskrim Polres Kotabaru bersama dinas terkait turun langsung mengecek harga bahan pokok (Bapok) di Pasar Kemakmuran Kotabaru, Jumat (18/11). Harga beras lokal naik melambung tinggi.

Pengecekan harga Bapok sendiri dilakukan sebagai salah satu upaya tim untuk mengendalikan inflasi di Kotabaru. Kapolres Kotabaru AKBP HM Gafur Aditya Siregar melalui Kasat Reskrim AKP Abdul Jalil menuturkan pengecekan Bapok mengacu dengan UU Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2012 Tentang Pangan.

Selain itu pencekan Bapok di pasar Korabaur ini juga mengacu pada UU Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 2014 tentang Perdagangan, serta radiogram dari Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Nomor : 500.2.3/8123 /SJ Tanggal 12 November 2022.

"Selain mengecek harga di Pasar Kemakmuran Kotabaru, kami juga mengecek harga Bapok di Gudang Distributor Surya Kencana tadi," ujar Jalil, Jumat malam.

Kasat bilang, dari pengecekan di sejumlah toko di Pasar Kemakmuran terdapat sejumlah komoditas atau Bapok yang mengalami kenaikan harga.

Di antara Bapok yang mengalami kenaikan harga antara lain, telor ayam ras naik harga Rp1000 perkilogram, dari harga Rp28 ribu menjadi Rp29 ribu perkilogram.

Komoditas lainnya yang mengalami kenaikan harga yakni gula pasir. Mulanya di harga Rp13.300 menjadi Rp13.600 perkilogramnya. 

Harga bawang merah juga mengalami kenaikan Rp2000 perkilogram, dari Rp32 ribu menjadi Rp34 ribu perkilogram.

Komoditas lainnya, beras lokal Banjar jenis Mayang Rp65 per sak mengalami kenaikan Rp12 ribu, hingga harganya dipatok menjadi Rp77 ribu per sak.

"Yang lain seperti cabai besar hijau Rp30 ribu perkilogram mengalami kenaikan Rp3000, sekarang harganya menjadi Rp33 ribu per kilogramnya," terang Jalil.

Jalil menyebutkan penyebab kenaikan dikarenakan banyak petani yang gagal panen akibat banjir dan stok beras yang dinilai menipis. Sedangkan untuk harga sembako lainnya juga mengalami kenaikan harga disebabkan adanya Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Jadi, kenaikan harga juga adanya kendala soal akses jalan yang rusak atau longsor di daerah Satui-Tanbu. Jumlah muatan berkurang namun biaya transport-nya tetap," pungkasnya.

Baca Juga: Duh, Harga Beras Lokal di Banjarmasin Melonjak Naik