viral

Cek Fakta, Viral Video Rumah TikToker Richard Theodore Dikepung Warga NTT

Video yang menyebut bahwa rumah TikToker Richard Theodore di Tangerang Selatan dikepung warga Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.

Richard Theodore. Foto-Net

apahabar.com, BANJARMASIN - Video yang menyebut bahwa rumah TikToker Richard Theodore di Tangerang Selatan dikepung warga Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.

Dinarasikan dalam video tersebut bahwa aksi warga NTT tersebut buntut dari konten Richard 'tes kejujuran orang NTT'.

Dalam video yang beredar terlihat sejumlah orang berkumpul di jalanan depan sebuah bangun menyerupai rumah pada kondisi malam hari. Video dibubuhi narasi berupa peringatan untuk Richard Theodore.

"Ingat Richard Theodore kami dimana-mana seluruh se-Jabodetabek kami ada di situ, jangan kau mau coba-coba orang tua kami dengan kejujuran, karena kami dilahirkan sudah dididik apa artinya kejujuran," tulis dalam video yang beredar.

Namun faktanya, video tersebut tidak ada kaitan sama sekali dengan Richard Theodore. Kasi Humas Polres Tangsel Ipda Galih menyatakan video yang dinarasikan pengepungan rumah Richard Theodore (RT) adalah tidak benar.

"Terkait video tersebut yang disertakan narasi bahwa rumah RT digeruduk. Jadi, kami pastikan video tersebut tidak benar atau hoax," kata Galih dilansir dari detikcom, Minggu (18/6).

"Itu video lama. Lokasi di video tersebut bukan rumah RT. tapi lokasi dalam video itu adalah Mapolres Tangsel saat tangani kasus debt collector yang dikeroyok oleh sekelompok orang. Kejadian itu sudah lama sekitar bulan April 2023," jelasnya lagi.

Galih menyebut pihaknya sudah mengecek rumah Richard Theodore. Ternyata kediaman Richard Theodore bukan di wilayah hukum Polres Tangsel.

Lanjut Galih, pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk menyaring informasi di media sosial terlebih dahulu. Masyarakat diimbau untuk tidak terprovokasi informasi yang belum jelas kebenarannya.

"Kami mengimbau dan berharap agar warga masyarakat atau pihak-pihak yang terkait tidak terprovokasi terkait adanya video tersebut," imbuhnya.