debat cawapres

[CEK FAKTA] Gibran Sebut Indonesia Pernah Swasembada Pangan

Calon wakil presiden nomor urut 02, Gibran Rakabumimg Raka menyebut Indonesia sudah swasembada beras pada 2019 hingga 2022. Namun karena adanya El Nino sehingga

calon wakil presiden nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka. Foto: apahabar.com/Ayyubi

apahabar.com, JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02, Gibran Rakabumimg Raka menyebut Indonesia sudah swasembada beras pada 2019 hingga 2022. Namun karena adanya El Nino sehingga kemudian ada impor.

Guru besar Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) Edi Santosa membantah pernyataan Gibran. Sebab, pemerintah sempat mengimpor beras tahun 2018 menjelang Pilpres 2019 sekitar 2,2 juta ton.

"Jadi hingga 2019 bahkan 2020 sisa beras impor masih banyak sehingga tidak perlu impor," katanya kepada apahabar.com, dikutip Selasa (23/1).

Baca Juga: Prabowo-Gibran Janji Perluas Lahan Pertanian demi Swasembada Pangan

Padahal menurutnya, Indonesia kaya akan potensi pangannya. Sehingga pemerintah bisa melakukannya swasembada.

Menurutnya, satu-satunya hal yang harus dilakukan adalah membuka food estate. Namun dengan catatan, implementasi manajemen air, lahan, hama penyakit, serta jaminan pasar harus sukses.

Lanjutnya, hali ini juga perlu didukung oleh infrastruktur yang memadai, khususnya jalan dan listrik. Dengan itu food estate bisa berjalan optimal.

"Pilihannya memang mau tidak mau ya harus membuka Food Estate," terang dia kepada apahabar.com.

Baca Juga: Petani Muda Semakin Langka, Food Estate Alamat Gagal

Baca Juga: Mahfud MD Sentil Food Estate Merusak Lingkungan!

Lebih jauh, kata dia, jika perosalan tersebut bisa diselesaikan. Guru besar IPB itu optimis tidak ada lagi food estate yang dikatakan sebagai proyek mangkrak.

Bahkan dia yakin jika pemerintah serius melakukan swasembada pangan seperti halnya membangun IKN. Menurutnya tidak perlu memakan waktu banyak. Indonesia sudah bisa mengadakan sendiri kebutuhan pangannya.

"Kalau keseriusannya seperti membangun IKN yang setiap minggu dan setiap bulan dikunjungi pejabat bahkan presiden, saya kok yakin akan mudah berhasil," jelas dia

Dia menyoroti keseriusan pemerintah dalam membangun IKN. Dengan adanya lembaga khusus untuk menanganinya.

Baca Juga: Debat Cawapres, Cak Imin: Setop Food Estate

Begitupun juga dalam food estate. Jangan langsung diserahkan ke pemerintah daerah. Kecuali sudah berhasil. Pasalnya, jika digarap serius, investasi Food Estate bisa kembali modal setelah 20 tahun termasuk biaya infrastrukturnya.

Sedangkan, kalau hanya onfarm, modal itu bakal kembali jauh lebih cepat. Yakni hanya 10 tahun.

"Bahkan kalau hitungannya cermat, 1 periode presiden dijamin berhasil," pungkasnya.