Cegah Penyebaran Karhutla, Hujan Buatan di Langit Kalsel Dimulai

Dibantu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Pemprov Kalimantan Selatan memulai Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) atau hujan buatan.

Pesawat yang digunakan untuk penyemaian garam agar terjadi hujan buatan. Foto: bakabar.com/Hasan

bakabar.com, BANJARBARU - Dibantu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Pemprov Kalimantan Selatan memulai Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) atau hujan buatan.

Diharapkan hujan buatan dapat menguyur Kalsel dengan tujuan pembasahan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

OMC sendiri dimulai sejak, Kamis (14/8), hingga sepuluh hari kedepan. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari usulan Gubernur H Muhidin yang meminta bantuan OMC sebagai bagian dari pengendalian karhutla sejak dini.

Adapun penyemaian garam pertama dilakukan di Kotabaru dan Tanah Bumbu. Garam (NaCl) yang ditaburkan sebanyak 800 kilogram saban hari menggunakan pesawat Cassa dari Lanud Abdulrachman Saleh Malang, didukung penuh oleh TNI AU Lanud Syamsuddin Noor.

Garam tersebut berfungsi menyerap uap air di atmosfer, membuat awan menjadi lebih berat dan diharapkan memicu hujan.

"Modifikasi cuaca adalah langkah strategis yang diusulkan. Diharapkan OMC dapat menekan potensi karhutla, khususnya di zona A atau sekitar Bandara Syamsuddin Noor," jelas Plt Kepala BPBD Kalsel Gusti Yanuar Noor Rifai, melalui Kabid Kesiapsiagaan Bencana Bambang Dedi Mulyadi, Jumat (15/8).

OMC juga merupakan inisiatif Kementerian Lingkungan Hidup (LH). Hal ini disampaikan langsung Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, dalam rakor pengendalian karhutla di Kalsel beberapa waktu lalu.

"OMC ini adalah upaya pencegahan supaya tidak terjadi karhutla. Operasional dilakukan dua kali sehari berdasarkan analisis potensi awan," sahut Edison Kurniawan, Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG.