Bentrokan Di Magelang

Cegah Kerusuhan Terulang, Pemkab-Polres Magelang Perketat Kegiatan Massa

Pemerintah Kabupaten dan Polresta Magelang akan memperketat kegiatan bernuansa pemilu 2024 yang melibatkan banyak massa. Langkah tersebut dilakukan sebagai anti

Konvoi simpatisan PDIP. Foto: apahabar.com/Arimbihp

apahabar.com, MAGELANG - Pemerintah Kabupaten dan Polresta Magelang akan memperketat kegiatan bernuansa pemilu 2024 yang melibatkan banyak massa. Langkah tersebut dilakukan sebagai antisipasi agar tragedi kerusuhan massa PDIP dan GPK yang terjadi di kawasan Muntilan beberapa waktu yang lalu terulang kembali.

"Nantinya, kami juga akan menempatkan 800 personil untuk mengamankan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dinilai rawan," kata Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono, Jumat (20/10).

Tak hanya itu, pihaknya juga akan melakukan pengamanan melalui Operasi Mantap Brata (OMB) candi 2023-2024 dengan melibatkan kurang lebih 800 personel gabungan dengan melibatkan TNI dan Polri.

"Secara keseluruhan termasuk satu babinsa di satu desa. Sedangkan linmas kurang lebih ada 8.600," imbuhnya.

Baca Juga: Kawasan Muntilan Magelang Terpantau Kondusif Usai Terjadi Bentrokan

Guna meningkatkan efektivitas pengamanan, pihaknya membagi jenis TPS menjadi tiga kategori, yakni sangat rawan, rawan, dan tidak rawan. Selain itu, Ruruh bakal menempatkan beberapa personel polisi yang dibantu oleh TNI dan stakeholder lain sesuai dengan kategori tersebut.

Hal senada juga disampaikan Bupati Magelang, Zaenal Arifin terkait pengamanan kegiatan yang berpotensi mengundang banyak massa.

"Karena kegiatan dengan banyak massa dapat memunculkan potensi adanya kerawanan saat kampanye," kata dia.

Baca Juga: Sebelum Bentrok, 10.000 Simpatisan PDIP Gelar Deklarasi dan Konvoi di Magelang

Baca Juga: Kronologi Bentrokan Ratusan Simpatisan PDIP di Magelang, Dipicu Salah Paham

Cara tersebut juga sebagai jalan tengah agar kerusuhan bernuansa partai tidak terulang lagi.

"Kami terus berupaya agar pesta demokrasi pada 2024 mendatang tetap damai dan aman," imbuhnya.

Terlebih, menurut Zaenal, indeks kerawanan pemilu (IKP) di Kabupaten Magelang cenderung tinggi, yakni 54,25.

Selain menggandeng Polresta, pihaknya juga bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan badan pengawas pemilu (bawaslu) untuk mengantisipasi kerawanan.

Baca Juga: BREAKING! Laskar PDI-P Bentrok di Magelang, Akses ke Yogyakarta Ditutup

Harapannya, cara yang ditempuh tetap adil serta tidak menghilangkan hak-hak demokrasi yang dimiliki oleh setiap partai politik (parpol) peserta pemilu.

Zaenal pun meminta, semua elemen masyarakat Kabupaten Magelang untuk selalu waspada serta berpartisipasi dalam menjaga pemilu agar aman dan damai.

"Berbagai cara ditempuh mengingat Pemilu 2024 mendatang, digadang akan melahirkan pemimpin baru yang meneruskan estafet kepemimpinan di Indonesia," pungkasnya.