Sport

Cedera Rafinha Bikin Barito Putera Merana Lawan Bhayangkara FC

apahabar.com, BANDUNG – Perubahan strategi mendadak akibat cedera Rafinha, diyakini menjadi kunci kekalahan Barito Putera dari…

Sejumlah pemain Barito Putera mempertanyakan keputusan wasit yang memimpin pertandingan melawan Bhayangkara FC. Foto: Antara

apahabar.com, BANDUNG – Perubahan strategi mendadak akibat cedera Rafinha, diyakini menjadi kunci kekalahan Barito Putera dari Bhayangkara FC dalam lanjutan BRI Liga 1, Minggu (3/10).

Rafinha membawa Barito Putera memimpin lebih dulu atas Bhayangkara FC di menit 12. Gol dicetak pemain kelahiran Brasil ini di menit 12, setelah meneruskan assist Beni Oktovianto.

Namun tak lama berselang, pria bernama lengkap Rafael Gomes De Oliveira itu mengalami cedera otot paha, sehingga harus digantikan Ferdiansyah.

Pergantian tersebut cukup terasa mempengaruhi permainan Barito Putera. Beni Oktovianto yang beberapa kali dapat menembus kiri pertahanan Bhayangkara, tak lagi punya target umpan.

Imbasnya Bhayangkara berbalik unggul berkat gol Renan Silva di menit 56, serta brace Ezechiel N'Douassel di menit 75 dan 79.

Barito Putera sempat mencetak gol lagi melalui Lutfhi Kamal di menit 83. Namun gol itu tak mampu menyelamatkan Laskar Antasari dari kekalahan.

“Situasi Rafinha yang harus ditarik keluar sebelum 20 menit, sangat mempengaruhi strategi kami,” jelas pelatih Barito Putera, Djajang Nurdjaman, dalam konferensi pers pascapertandingan.

“Kemudian kami pun banyak ditekan. Sebenarnya kami tidak memiliki niat untuk bertahan, tetapi lawan cukup hebat,” tambahnya.

Tekanan Bhayangkara membuat Barito Putera hanya mendapatkan 38 persen ball possesion berbanding 62 persen.

Selain unggul ball possesion, Bhayangkara FC juga mampu melepas 16 tembakan, 7 di antaranya on target.

Jumlah tembakan on target Bhayangkara bisa lebih banyak, seandainya Azamat Baimatov sering lepas mengawal Ezechiel N'Douassel.

Kendati menyebabkan Barito Putera dihukum penalti, pengawalan Azamat Baimatov sempat membuat Ezechiel N'Douassel frustrasi.

Peran Dandi Maulana juga tak kalah penting, lantaran cukup sukses mematikan Andik Vermansyah di kiri serangan Bhayangkara.

Di sisi lain, Barito Putera bermain cukup efesien, karena berhasil membukukan 2 gol dari 3 shots on target.

“Harus diakui gol balasan di menit 56 membuat kami agak sedikit nervous, sehingga terjadi dua gol beruntun,” papar Djajang Nurdjaman.

“Masalah mental itu yang akan dievaluasi, selain terus memperbaiki masalah fokus di lini belakang," tandasnya.

Akibat kekalahan itu, Barito Putera kembali ke zona degradasi dengan 4 poin. Sebaliknya Bhayangkara FC aman di puncak klasemen dengan 16 poin.