Kalsel

Catatan Akhir Tahun, Kapolda: Laka Lantas di Kalsel Meningkat

apahabar.com, BANJARMASIN – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Kalimantan Selatan mencatat jumlah kecelakaan lalu lintas pada…

Ilustrasi laka lantas. Foto-gridoto.com

apahabar.com, BANJARMASIN – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Kalimantan Selatan mencatat jumlah kecelakaan lalu lintas pada 2019 alami kenaikan dibandingkan 2018 lalu.

“Sepanjang tahun 2019 jumlah lakalantas meningkat 7,83 persen, dibandingkan tahun 2018 dalam periode yang sama,” kata Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani dalam rilis akhir tahun Polda Kalsel, Senin
(30/12).

Berdasarkan data dari Ditlantas Polda Kalsel, terdapat 532 peristiwa kecelakaan lalu lintas pada 2019, meningkat 485 dari 2018 lalu.

Peningkatan dalam jumlah korban laka juga terjadi di 2019 ini, meski korelasinya tidak terlalu signifikan. Tercatat korban meninggal dunia sebanyak 334 jiwa pada 2019, sedangkan di 2018 sedikitnya 333 jiwa melayang. Korban meninggal dunia ini naik 1 persen.

“Sedangkan jumlah korban luka berat tahun 2019 sebanyak 116, naik 8,41 persen dibanding tahun 2018 dengan jumlah 107 orang. Lonjakan jumlah korban ringan sangat besar yakni naik 18.11 persen dengan jumlah 409 orang dibanding tahun 2018 yang berjumlah 345 orang,” ungkapnya.

Faktor kelalaian pengendara menjadi penyebab utama tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Sementara masalah jalan dan cuaca juga turut mempengaruhi terjadinya laka lantas di Banua.

“Faktor kesalahan manusia menjadi penyebab dominan lakalantas sepanjang tahun 2019,” ungkap Yazid.

Sementara itu, Dirlantas Polda Kalsel Kombes Pol Andi Azis Nizar menyatakan pihaknya terus berupaya menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan. Antara lain dengan membangun kesadaran masyarakat, utamanya pengguna jalan untuk mematuhi peraturan lalulintas dan tertib berlalulintas.

Pihaknya juga mengaku rutin turun langsung ke sekolah-sekolah untuk melakukan sosialisasi tertib berlalulintas dan menjaga keselamatan di jalan raya kepada generasi milenial di Kalsel.

Hal ini mengingat, sudah banyak anak sekolah yang berangkat sekolah dengan mengendarai sepeda motor dan banyak kasus kecelakaan melibatkan anak usia sekolah.

“Anak-anak sekolah terkadang mudah tersulut emosi dan masih labil, toleransi terhadap pengguna jalan lain juga kurang. Maka dari itu kami imbau agar anak-anak belum memiliki SIM, jangan mengendarai atau mengemudikan kendaraan bermotor di jalan raya,” tandas Andi Azis Nisar kepada apahabar.com di Banjarmasin.

Baca Juga:Catatan Akhir Tahun, Tren Kebakaran Lahan Kalsel Naik Drastis!

Baca Juga: Catatan Akhir Tahun, Polisi: Kriminalitas di Tanah Bumbu Menurun

Baca Juga: Catatan Akhir Tahun 2019 PWI: Tegakkan Independensi dan Profesionalisme Pers

Baca Juga: Malam Pergantian Tahun, Air Mancur Menari Taman Kamboja Diopersionalkan

Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Aprianoor